Persija harus tersungkur di dasar klasemen Grup C Piala Presiden dengan raihan 2 poin setelah bermain 0-0 kontra Mitra Kukar pada Senin (7/9/2015). Terlepas dari pengalaman negatif Persija di turnamen ini, ada hal menarik yang muncul di laga kontra Mitra tersebut. Pilar Macan Kemayoran, Ismed Sofyan, turun sebagai gelandang dan bukan di posisi lazimnya sebagai bek sayap kanan. Bagaimana performa Ismed di posisi barunya tersebut? Berikut ulasannya.
Penulis: Pramuaji
Selama perhelatan Piala Presiden 2015, Ismed selalu turun sebagai starter bagi Persija. Di dua laga pertama, Ismed yang bermain di posisi bek kanan mencatat 108 operan dengan 81 di antaranya berhasil menemui target. Angka tersebut menghasilkan rata-rata akurasi operan pemain berusia 37 tahun itu sebesar 76%.
Ketika diplot sebagai gelandang, Ismed mampu memproduksi 65 operan. Jumlah tersebut lebih banyak dari rata-rata operan Ismed di 2 pertandingan pertama (54).
Namun, akurasi operan Ismed justru menurun. Dari 65 operan tersebut, hanya 47 yang sukses alias akurasi operan Ismed turun ke angka 72%.
Hal ini cukup lumrah mengingat pertarungan di lini tengah tidak seketat di sisi lapangan. Apalagi mengingat fakta bahwa Ismed baru bermain sebagai gelandang untuk pertama kalinya.
Lebih Baik Dalam Mengendalikan Bola
Bermain sebagai gelandang, Ismed mampu mengendalikan bola lebih baik dari dua pertandingan sebelumnya, di mana ia bermain di posisi aslinya, bek kanan. Di laga pertama dan kedua melawan Bali United dan Persita, Ismed tercatat dua kali hilang penguasaan bola dengan rincian masing-masing sekali di tiap pertandingan.
Di laga melawan Mitra Kukar, Ismed tidak pernah kehilangan bola sama sekali, sementara rekannya di tengah, Amarzukih, tercatat sekali hilang bola.
Persentase Tekel Membaik
Di dua laga pertama, pemain yang identik dengan nomor punggung 14 ini mencatat 5 upaya tekel yang hanya satu kali berhasil membuat lawan lepas penguasaan bola. Itu berarti rata-rata persentase sukses tekel Ismed hanya sebesar 20% saat berhadapan dengan Bali United dan Persita.
Melawan Mitra Kukar, Ismed melakukan 4 upaya tekel yang 2 di antaranya berhasil. Angka tersebut menghasilkan persentase sukses tekel Ismed naik menjadi 50%.
Mengacu pada angka-angka statistik dan faktor usia yang sudah tidak lagi muda, apakah Ismed sebaiknya diposisikan ke sektor tengah? Patut kita tunggu aksi-aksi pemain senior ini bersama Persija di laga-laga selanjutnya.
Ikuti Liputan Khusus Piala Presiden 2015 di sini
Editor | : | Labbola |
Sumber | : | Labbola |
Komentar