Meski begitu, Liverpool tetap layak diberikan kredit karena belajar dari trauma kegagalan musim lalu.
Sepanjang 2014/15, klub mengeluarkan uang 106 juta pound atau setara 2,2 triliun rupiah! Hasilnya? Reds fi nis di luar lima besar klasemen.
Dua rekrutan mahal musim lalu, Lazar Markovic dan Mario Balotelli, kini dipinjamkan. Rickie Lambert pun mendarat di West Brom.
Perbaikan terlihat musim ini. Pengeluaran klub tidak lagi didasarkan kepanikan. Angka belanja Liverpool turun menjadi 78,4 juta pound.
Reds tidak mendatangkan bek tengah anyar top, tapi transfer James Milner tanpa biaya disebut langkah yang hebat guna menambah unsur pengalaman di lini tengah.
Nathaniel Clyne diharapkan menambal kekurangan tim di pos bek kanan. Christian Benteke dan Roberto Firmino direkrut guna menambah daya gedor.
Satu hal penting lain ialah Rodgers “mengabulkan” permintaan fan dengan mengirim keluar pemain-pemain yang menjadi surplus di skuat.
Kepergian Raheem Sterling mungkin disayangkan oleh segelintir pihak, tapi “Liverpool lebih baik menjual pemain yang tak bahagia,” kata legenda klub, John Barnes, mengenai Sterling.
Meminjamkan Balotelli ke Milan mengurangi beban skuat. Menjual Fabio Borini seharga 7,49 juta pound juga bukan langkah yang jelek.
Penulis: Beri Bagja
Editor | : | |
Sumber | : | Harian BOLA 3 September 2015 |
Komentar