Promotor Piala Presiden, Mahaka Sports dan Entertainment, kembali menghadap BOPI pada Kamis (20/8) terkait permohonan rekomendasi. Pada pertemuan ketiga itu, Mahaka akan melengkapi persyaratan yang masih belum dipenuhi.
Dalam pertemuan terakhir pada Selasa (18/8), BOPI meminta agar Mahaka secepatnya menyerahkan struktur turnamen, yakni komisi disiplin, komisi wasit, dan komisi keamanan.
Semula, pihak Mahaka mempertanyakan tuntutan badan pemantau kompetisi profesional di Indonesia itu sebab struktur-struktur komisi tersebut umum digunakan hanya untuk kompetisi.
Meski begitu, Mahaka tetap mematuhi permintaan BOPI.
Jeda dua hari dimanfaatkan untuk mencari orang-orang yang kredibel untuk duduk di pos komisi disiplin, komisi wasit, dan komisi keamanan.
Berkoordinasi dengan pemangku kepentingan sepak bola nasional pun dilakukan oleh Mahaka.
Tak hanya itu batu sandungan yang harus dilalui Mahaka. Keabsahan Arema dan Persebaya sebagai tim peserta dipertanyakan oleh pihak-pihak tertentu.
Bonek 1927, kelompok suporter Persebaya 1927, sudah mengambil langkah aktif. Mereka bahkan telah bersua dengan CEO Mahaka, Hasani Abdulgani, agar Persebaya dikeluarkan dari daftar peserta Piala Presiden.
"Kami sudah berkomunikasi dengan Bonek 1927. Kalau protes itu sudah dari jauh hari mungkin akan kami pertimbangkan, tapi saat ini sudah terlalu dekat. Sponsor mungkin akan ada yang mundur jika Persebaya dikeluarkan," tuturnya.
Terlepas dari hal itu, sebenarnya BOPI telah siap memberikan sinyal posisitf agar Piala Presiden segera jalan.
"Rekomendasi untuk Piala Presiden pasti kami keluarkan, tapi masih ada masalah dengan Persebaya. Ada opsi Persebaya dikeluarkan dan ada opsi ganti nama karena persoalan hukumnya karena nama itu," kata Heru Nugroho, Sekjen BOPI.
Penulis: Kukuh Wahyudi
Editor | : | |
Sumber | : | Harian BOLA 20 Agustus 2015 |
Komentar