Boaz Solossa langsung berperan besar pada debutnya bersama Pusamania Borneo FC. Ia mengantar PBFC ke kemenangan 3-1 atas Gresik United di Stadion Andi Matalatta, Jumat (4/9/2015).
Penulis: Octavery Krisnandana
Boaz mampu beradaptasi dengan gaya permainan PBFC yang berbeda dengan Persipura Jayapura. Ia berhasil mendapatkan operan dari gelandang-gelandang PBFC 32 kali atau setidaknya 1 operan per 2-3 menit.
Pergerakan Boaz yang sangat licin membuat pemain bertahan Gresik United bersusah payah untuk mampu merebut bola darinya. Bersama dengan Terens Puhiri, Boaz berusaha memanfaatkan kemampuan dribble-nya untuk memecah pertahanan Gresik.
Ia melancarkan 6 kali percobaan melewati lawan dengan tingkat kesuksesan 67% dan hanya kehilangan bola sebanyak 2 kali sepanjang pertandingan, cukup impresif untuk seorang pemain depan.
Kemampuan dribble ini juga yang akhirnya membuatnya mampu mengirimkan assist kepada gol kedua PBFC yang dicetak Terens.
Sekalipun tidak berhasil mencetak gol dari 4 percobaan tembakan yang dilakukan, Boaz merepotkan pertahanan Gresik United melalui umpan-umpannya yang berbahaya, terutama melalui umpan silang.
Total 7 kali Boaz melakukan umpan silang ke jantung pertahanan Gresik United. Walaupun 5 di antaranya berasal dari situasi tendangan pojok dan 2 kali percobaan dalam situasi open play, tingkat akurasinya cukup bagus (67%).
Bahkan, apabila dianalisis lebih dalam, Ketiga gol PBFC selalu melibatkan operan Boaz Solossa dalam prosesnya. Gol pertama lahir dari umpan Boaz kepada Hasan Basri yang akhirnya melahirkan penalti bagi PBGC.
Gol kedua merupakan hasil kreasi Boaz kepada Terens dan gol ketiga datang hasil dari akurasi umpan sepak pojok Boaz Solossa kepada Hamka Hamzah yang kemudian diselesaikan dengan mudah oleh Srdan Lopicic.
Pertanyaannya kemudian, apakah Boaz tetap mampu tampil konsisten bersama PBFC dalam Piala Presiden 2015 kali ini? Kita tunggu saja.
Ikuti Liputan Khusus Piala Presiden 2015 di sini
Editor | : | Labbola |
Sumber | : | Labbola |
Komentar