Kedatangan Anthony Martial ke Manchester United dengan banderol awal 36 juta pounds (yang bisa naik menjadi 50 juta pounds lebih) mengangkat beberapa pertanyaan krusial ini ke permukaan.
1. Seberapa bagus Martial dalam situasi satu-vs-satu?
Dua laga Premier Leagu terkini Man United menunjukkan kelemahan utama lini depan mereka musim ini: Kurangnya naluri pembunuh dalam situasi satu-vs-satu. Javier Hernandez melewatkan kesempatan depan gawang saat menjamu Newcastle dan Wayne Rooney melihat bola dicomot dari kakinya ketika ia telah berhadapan dengan kiper Swansea.
Martial mencatatkan sembilan gol musim lalu dengan rataan konversi peluang 18% menurut statistik Labbola. Jumlah itu lebih bagus dari semua striker-striker United pada kurun waktu sama. Akankah ia bisa menerjemahkan rataan mumpuni tersebut ke liga yang jauh lebih sulit musim ini?
2. Apakah ia menjadi Plan A, Plan B, atau Plan C United?
Martial memegang banderol termahal bagi seorang remaja di dunia sepak bola dan sang pemain memilih nomor punggung sembilan keramat di Old Trafford. Apakah ini berarti ia akan menjadi starter otomatis di tubuh Man United?
Marouane Fellaini kerap menjadi Plan B, alias rencana cadangan Louis van Gaal jika lini depan mandek. Apabila tidak menjadi starter dan ia bukan rencana cadangan pertama, akankah ia menjadi rencana cadangan kedua LvG, atau justru bisa langsung menjadi starter sejak awal?
3. Apakah fans Man United bisa sabar dengannya?
Para fans Man United percaya mereka mendapatkan Thierry Henry baru dalam diri Martial. Pergerakan, pengambilan posisi, dan gaya bermain sang pemain memang mengingatkan kita pada Henry muda. Namun, Henry menyelesaikan musim debutnya bersama Arsenal dengan mencatatkan 26 gol di semua kompetisi pada 1999-2000. Berlebihankah jika fans Setan Merah mengharapkan jumlah sama dari nomor sembilan baru mereka?
4. Apakah Man United bisa mendapatkan value for money di bursa transfer lagi?
Seantero Eropa mungkin menertawakan Man United ketika mengetahui besaran jumlah yang dikeluarkan Setan Merah demi striker remaja dari klub yang jelas-jelas butuh uang.
"Sudah ada buktinya bahwa klub-klub Inggris punya sumber daya tak terkira. Sulit sekali untuk menolak pendekatan mereka," tutur Vadim Vasilyev, Wakil Presiden Monaco, kepada L'Equipe. Sebagai imbas dari kepindahan Martial ini, United mungkin tak akan pernah bisa menemukan harga pantas alias value for money di bursa transfer lagi.
5. Apakah Martial bisa mengikuti jejak-jejak alumnus Ligue 1 lain yang memesona di Premier League sejauh ini?
Alumnus pemain lini depan Liga Prancis menarik hati para pecinta sepak bola Inggris musim ini.
Penampilan Bafetimbi Gomis dan Andre Ayew memesona di Swansea. Selain itu masih ada nama Max Gradel (Bournemouth), Dimitri Payet (West Ham), Bakary Sako (Crystal Palace), dan Florian Thauvin (Newcastle) yang menghiasi klub-klub papan tengah Inggris. Akankah Martial mengikuti jejak mereka dan langsung unjuk gigi kepada para kontestan Premier League lain?
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | juara.net |
Komentar