Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Rahasia Hazard Si 'Manusia Bionik'

By Firzie A. Idris - Minggu, 26 Juli 2015 | 19:44 WIB
Pemain belakang Paris Saint-Germain, Gregory van der Wiel (kiri), coba menghentikan gelandang Chelsea, Eden Hazard, ketika kedua tim bertemu pada lanjutan International Champions Cup, Sabtu (25/7).
NICHOLAS KAMM / AFP
Pemain belakang Paris Saint-Germain, Gregory van der Wiel (kiri), coba menghentikan gelandang Chelsea, Eden Hazard, ketika kedua tim bertemu pada lanjutan International Champions Cup, Sabtu (25/7).

Gelandang Chelsea, Eden Hazard, mengutarakan kiatnya untuk menghindari cedera meski kerap menjadi objek permainan kasar bek-bek lawan.

Berdasarkan rekaman Whoscored, Hazard menjadi pemain yang paling banyak dilanggar pada Premier League 2014-15. Gelandang berkebangsaan Belgia menerima 114 pelanggaran dari 38 pertandingan yang dilakoninya bersama The Blues.

Itu tak lepas dari gaya main Hazard. Ia juga tercatat sebagai pemain yang menggiring bola paling banyak di kasta teratas Inggris musim lalu. Rata-rata dribble Hazard setiap pertandingan hampir mencapai lima kali.

"Permainanku yakni dengan bola di kakiku. Aku tak akan pernah mengubahnya. Anda bisa terus menendangku. Namun, Anda tak bisa mematahkan kakiku," ucap Hazard terkait intensitas pelanggaran yang diterimanya.

Hazard tak sesumbar. Ia selalu lolos dari cedera. Menurut Transfermarkt, kali terakhir Hazard masuk ruang perawatan yakni pada 11 Mei 2013. Ketika itu, ia harus menjalani pemulihan selama 21 hari dan melewatkan tiga pertandingan yang dilakoni Chelsea.

Daya tahan Hazard tak lepas dari departemen medis The Blues yang dipimpin oleh dokter Eva Carneiro. "Mereka bekerja sangat baik untuk membantuku bermain tiga atau empat hari sekali," kata Hazard.

Tak cuma itu, pemain bernomor punggung sebelas ini juga mengasah fisiknya di gym di Cobham Training Centre. "Aku harus berlatih di sana. Jika tidak, pemain belakang lawan membunuhku," lanjutnya.

Ditambahkan Hazard, pikiran positif tak kalah penting. Ia mengaku tak pernah bersikap takut atau panik meski merasakan sakit ketika diterjang lawan.

"Saat merasa sakit, aku coba untuk menunjukkan senyum," tuturnya.


Editor : Anju Christian Silaban
Sumber : Mirror


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X