RETRO: James Toseland, Pembalap yang Terlupakan

Motogp musim ini dipenuhi sejumlah rookie yang berpotensi menjadi pembalap papan atas di masa mendatang. Dari Jorge Lorenzo di pabrikan Yamaha, hingga Andrea Dovizioso di tim JiR Scot Team. Tapi, ada satu yang kerap terlupakan, yaitu James Toseland.

Padahal, pembalap berusia 27 tahun ini adalah juara dunia World Superbike dua kali berturut-turut. Dan ia adalah satu-satunya pembalap yang sempat menolak kesempatan bergabung dengan Motogp di awal musim 2007. Penolakan ini untuk pembalap World Superbike termasuk langka karena biasanya pembalap WSBK sangat ingin masuk ke Motogp dan kalaupun kembali ke WSBK adalah karena sudah tidak terpakai lagi di Motogp.

Di tes IRTA Jerez pekan lalu, Toseland tampil cukup konsisten. Padahal di saat yang sama ia harus menahan sakit di engkel kakinya setelah sempat terjatuh. Baginya, tampil habis-habisan bersama tim satelit Yamaha, Yamaha Tech 3, semata untuk membuat banyak orang kembali meliriknya.

“Jika saya bekerja dengan arah seperti ini, diharapkan kami bisa membuat banyak orang terkesima. Semuanya sangat ingin maju, dan saya pikir ini adalah tim yang hebat dan kru saya adalah yang membuat saya bisa berkembang dengan cepat,” katanya.

Penampilan Toseland terbilang cukup stabil. Di trek kering, dengan ban kualifikasi, ia mampu mencatat waktu dengan rentang 1:39. Dengan ban lomba, tertinggal tidak terlalu jauh dengan pencatat waktu tercepat dengan catatan pada kisaran 1:41. Sementara di trek basah ia mencatat waktu pada kisaran 1:52. Ia juga selalu menempati posisi 10 besar.

Honda

Dari kubu Honda, akhirnya resmi diputuskan bahwa tim pabrikan mereka, Repsol Honda, akan memakai mesin lama untuk seri pembuka di Qatar pekan depan. Mesin 2008, dengan sistem katup pneumatic, dianggap belum siap untuk dipakai lomba dan akan terus dikembangkan di HRC.

“Kedua pembalap akan memakai mesin 2008 dengan sistem katup konvensional dan akan memulai musim 2008 dengan mesin ini,” demikian pernyataan resmi Honda pekan lalu sebelum Tes IRTA digelar.

(Penulis: Andi Yanianto)