Barcelona nenyambut Liga Spanyol musim 2015-16 dengan status penguasa Tanah Matador dan Eropa setelah mencetak treble winners pada musim lalu (menjuarai La Liga, Copa del Rey dan Liga Champions). Tetapi, Azulgrana datang dengan modal yang kurang menjanjikan lantaran pertahanan mereka sangat keropos.
Total 17 gol yang bersarang di gawang Barca sepanjang laga pra-musim plus Piala Super Eropa dan Piala Super Spanyol menjadi bukti bagaimana lemahnya sektor tersebut. Bahkan dalam tiga pertandingan terakhir, sembilan gol berhasil dijaringkan lawan, dimulai dengan kemenangan 5-4 atas Sevilla (Piala Super Eropa) kemudian kekalahan 0-4 dari Athletic Bilbao pada leg pertama Piala Super Spanyol, sebelum bermain 1-1 dengan lawan yang sama di Camp Nou.
Hasil melawan Sevilla dan kekalahan pada leg pertama dari Bilbao memperlihatkan dengan sangat jelas rapuhnya lini pertahanan tim besutan Luis Enrique. Sisi kiri (pertahanan) harus menjadi perhatian yang paling serius karena jika sektor tersebut yang paling dieksploitasi lawan, maka jumlah gol lebih banyak.
Berkat kerja sama Juara.net dengan Labbola, tersaji statistik yang bisa memperlihatkan bagaimana rapuhnya lini pertahanan pasukan Catalan, khususnya di sektor kiri.
Ketika menaklukkan Sevilla pada Piala Super Eropa, Barca harus melewati pertandingan yang sangat dramatis. Sempat unggul 4-1, gawang mereka justru kebobolan tiga kali secara beruntun sehingga skor menjadi 4-4, sebelum Pedro mencetak gol kemenangan pada babak perpanjangan.
Sevilla lebih banyak melancarkan serangan dari sayap dengan melakukan percobaan umpan silang sebanyak 13 kali. Serangan dari sisi kiri pertahanan Barca mendapat porsi paling besar karena mencapai 40,6 persen, sedangkan dari sisi kanan Barca 35,9 persen dan dari tengah 23,6 persen.
Hal serupa juga terjadi pada leg pertama Piala Super Spanyol, ketika gawang Barca kebobolan empat kali. Setelah gol pertama terjadi akibat kesalahan kiper Marc-Andre Ter Stegen saat membuang bola, Bilbao pun memanfaatkan kelemahan sisi kiri pertahanan lawan dengan melancarkan 37,1 persen serangan dari sektor tersebut. Sisanya, 31,4 persen dari sisi kanan dan 31,5 persen dari tengah.
Pada leg kedua Piala Super Spanyol, Barca bisa mereduksi kelemahan sektor kiri sehingga serangan lawan berkurang menjadi hanya 34,1 persen. Justru Bilbao lebih banyak melancarkan serangan dari sektor kanan pertahanan sebesar 35 persen dan dari tengah 30,9 persen. Hasilnya, pertandingan berakhir imbang 1-1.
Statistik kebobolan pada musim lalu pun memperlihatkan buruknya kinerja sisi kiri pertahanan Barca. Dari total 21 gol yang bersarang di gawang The Catalans, wilayah kiri paling banyak dieksploitasi lawan dibandingkan sektor kanan pertahanan.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Feri Patriyadi (Labbola); JUARA.net |
Komentar