Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bilbao-Barcelona: Pembukaan nan Sulit di San Mames

By Firzie A. Idris - Sabtu, 22 Agustus 2015 | 16:53 WIB
Lionel Messi cs., langsung menghadapi tantangan berat di laga pembuka musim 2015/16.
Lluis Gene/AFP
Lionel Messi cs., langsung menghadapi tantangan berat di laga pembuka musim 2015/16.

Barcelona tak perlu menunggu lama untuk membalas sakit hati di Piala Super Spanyol.

Lionel Messi cs. dijadwalkan memulai perjalanan mempertahankan gelar La Liga dengan menyambangi markas Bilbao, pada Minggu (23/8). Namun, tim asuhan Luis Enrique mungkin merasa bahwa momen ini datang tidak pada waktunya.

Semua tim yang pernah bertamu ke San Mames pasti sepakat bahwa Bilbao tak mudah dikalahkan di rumahnya. Rekor yang ditorehkan Barca dalam pertemuan kedua tim bisa dijadikan patokan sederhana.

Barcelona memang hanya dua kali kalah dalam 27 bentrok terakhir melawan Los Leones. Tapi, khusus di ajang La Liga, Barca tak pernah menorehkan dua kemenangan beruntun di San Mames sejak terakhir kali melakukannya pada 2003.

Setiap Barcelonistas akan mengharapkan, bila tak bisa dibilang menuntut, Andres Iniesta cs. tampil lebih baik dan jauh lebih baik lagi dibanding ketika meraih tiga gelar musim lalu.

Jangan lupa bahwa Barca sudah memenangi bentrok terakhir di San Mames dengan skor 5-2. Andres Iniesta adalah satu-satunya pemain di tim Barca saat ini tahu manisnya dua kemenangan beruntun di stadion berkapasitas lebih dari 53 ribu kursi tersebut.

Resah

Sulit membayangkan beratnya ekspektasi yang dibebankan pada pundak Enrique musim ini.

Setiap Barcelonistas akan mengharapkan, bila tak bisa dibilang menuntut, Andres Iniesta cs. tampil lebih baik dan jauh lebih baik lagi dibanding ketika meraih tiga gelar musim lalu.

Padahal, setidaknya untuk laga di San Mames akhir pekan nanti, memperlihatkan performa yang persis sama seperti paruh kedua musim lalu saja mungkin sudah menjadi tantangan besar bagi Blaugrana. Tim Catalan tengah diganggu masalah teknis dan non-teknis.

Trisula lini depan Barca dipastikan tidak komplet karena Neymar belum sembuh dari penyakit gondok. El Mundo Deportivo menyebut posisinya bisa digantikan Rafinha. Sang playmaker Andres Iniesta pun bisa dijadikan penyerang sayap.

Kondisi lini belakang malah lebih memprihatinkan. Gerard Pique absen karena sanksi empat pertandingan akibat ulah tidak simpatik di Piala Super Spanyol.

Jeremy Mathieu sedang menjalani hukuman akumulasi lima kartu kuning, Douglas absen hingga akhir September karena cedera hamstring, sementara Adriano dan Jordi Alba bermasalah dengan kebugaran kendati pemain terakhir sudah mulai berlatih.

Suasana ruang ganti juga sedang tidak mengenakkan. Harian Sport menyebut beberapa pemain resah dengan penjualan pemain, khususnya setelah kepergian Pedro ke Chelsea.

Menutup Ruang

Selepas imbang 1-1 kontra Bilbao di leg kedua Piala Super Spanyol, Enrique berkata begini: "Terkadang, kalah itu bagus agar pemain bisa lebih menghargai betapa sulitnya meraih kemenangan dan betapa berharganya menjadi juara."

Kalimat itu meluncur bukan tanpa alasan. Sang pelatih melihat anak buahnya seperti kehilangan hasrat di lapangan. Lihat saja yang dilakukan Mathieu dalam laga tersebut.

Setelah kalah dalam duel udara dengan Oscar De Marcos, bek asal Prancis ini hanya berjalan kaki dan tak mau mengejar bola yang mengarah ke Aritz Aduriz.

Padahal, Aduriz butuh dua tembakan untuk menjebol gawang Barca setelah tendangan pertamanya dihalau oleh Claudio Bravo.

Pengganti Mathieu untuk akhir pekan nanti tak bisa dibilang lebih baik. Marc Bartra maupun Thomas Vermaelen tampil medioker saat Barca kalah 0-4 dari tuan rumah Bilbao di leg I Piala Super Spanyol.

Ketika itu, penampilan payah Dani Alves dan Adriano di kedua sisi lapangan memperburuk pertahanan Barca.

Sergio Busquets bisa menjadi penentu buat tim tamu. Dalam sepasang duel di Piala Super Spanyol, taktik Bilbao adalah membiarkan kiper Barca leluasa memberi operan pendek ke pemain belakang.

Saat si kulit bundar berada dalam penguasaan bek Barca, barulah pemain Bilbao melakukan tekanan dengan begitu rapat hingga si pemain belakang tadi tak punya pilihan selain menggeser bola ke bek sayap.

Tim asuhan Ernesto Valverde selalu bisa menutup ruang operan ke arah gelandang bertahan Barca, yang berperan sebagai penjemput bola dari lini belakang, dan memberi tekanan konstan hingga pemain Barca melakukan kesalahan.

Penulis: Andrew Sihombing

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor :
Sumber : Harian BOLA 22 Agustus 2015


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X