Copa del Rey 2006/07 akan selalu dikenang sebagai salah satu pertunjukan spektakuler. Di babak semifinal, ingatan publik sepakbola seolah dikembalikan ke masa kejayaan legenda hidup asal Argentina, Diego Maradona.
Di babak semifinal I, Lionel Messi menunjukkan aksi menawan dengan gol solo run kala menekuk Getafe 5-2 di Camp Nou. Menerima umpan Xavi Hernandez, Messi menggiring bola dari tengah lapangan dan sendirian memporak-porandakan pertahanan Getafe hingga menjebol gawang tim tamu.
Dahsyat! Dengan 13 kali sentuhan, ia melewati hadangan 5 pemain. Gol ini pun lalu dibanding-bandingkan dengan apa yang dilakukan Maradona ke gawang Inggris di Piala Dunia 1986.
Sayang, di kandang Getafe skor berbalik menjadi milik tuan rumah. Kehebatan Messi menjadi sia-sia ketika Barcelona menyerah 0-4. Getafe melaju ke final Copa del Rey di Santiago Bernabeu menjumpai Sevilla, yang meraih tiket dengan sangat meyakinkan. La Coruna mereka bekap 3-0 dan 2-0!
Tanpa kehadiran Barcelona dan Real Madrid di partai puncak, publik memang menjagokan Sevilla mengatasi Getafe. Apalagi, 7 hari sebelum final Copa del Rey di Stadion Santiago Bernabeu, Los Rojiblancos berhasil mempertahankan gelar juara Piala UEFA.
Meski ternyata tidak semudah perkiraan, Sevilla berhasil menggondol trofi Copa del Rey untuk yang keempat kalinya dalam sejarah 102 tahun usia klub tersebut. Terakhir kali mereka melakukannya 59 tahun lalu (1948) ketika mengalahkan Celta Vigo 4-1, juga di kota Madrid.
Untuk jumlah penampilan di partai final, Sevilla baru melakukannya sebanyak 6 kali. Dua kegagalan terjadi tahun 1962 di Santiago Bernabeu. Sevilla menyerah 1-2 dari Real Madrid. Tujuh tahun sebelumnya, di tempat yang sama, Sevilla juga menyerah 0-1 dari Athletic Bilbao.
Dalam pertandingan yang keras dengan jegalan-jegalan berbahaya, terutama dari kubu Getafe, sebuah tendangan Frederic Kanoute menamatkan upaya Bernd Schuster dan pasukannya menyita perhatian lebih banyak lagi tahun 2007.
Meski gagal menjuarai Copa del Rey 2007, Getafe berhak tampil di Piala UEFA 2007/08 mewakili Sevilla, yang memiliki tiket Liga Champion atas prestasi mereka di Primera Division.
(Penulis: Weshley Hutagalung)
Editor | : | Caesar Sardi |
Sumber | : | Selasa 1 Januari 2008, BOLA Edisi No. 1.788 |
Komentar