Misi ambisius bakal menyertai proyek pembangunan stadion anyar Il Diavolo Rosso (Setan Merah). Keberadaan stadion baru diharapkan Barbara bisa memicu pembangunan infrastruktur lain di sekelilingnya, termasuk akses kereta bawah tanah.
Stadion milik Il Diavolo akan menjadi tonggak perubahan mental masyarakat Kota Milano.
“Kami mencoba mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan menyarankan transportasi umum,” tutur Barbara.
Tata kelola markas Chelsea, Stamford Bridge, sangat menginspirasi stadion baru Milan. Stamford Bridge terletak di kawasan urban padat penduduk, mirip seperti area Portello. Sama seperti Bridge (41.837 tempat duduk), stadion masa depan Milan (48.000) nantinya juga tak akan berkapasitas besar layaknya San Siro yang mampu mampu menampung 80.018 penonton.
Kendati demikian, dengan sarana transportasi yang terkoneksi secara baik, plus keberadaan museum serta area komersial, Barbara yakin stadion baru Milan nantinya bakal mendatangkan pemasukan besar seperti Bridge (84,9 juta euro per musim).
“Stadion baru sangat penting untuk membangun kekuatan komersial klub. Pemasukan sebesar 50 hingga 80 juta euro akan datang tiap tahun,” kata putri Presiden Milan, Silvio Berlusconi itu.
Estimasi pemasukan Milan kala berkandang di stadion anyar adalah sebesar 74 juta euro (1,08 triliun rupiah) per musim.
Sebanyak 51 juta dihasilkan di hari pertandingan, 15 juta dari penjualan hak penamaan stadion, dan 8 dari aktivitas komersial selama sepekan.
Boleh dikatakan keuntungan Milan dari stadion meningkat 400 persen dibandingkan saat ini! Sekarang, San Siro hanya menghadirkan pemasukan senilai 18 juta per musim.
Editor | : | |
Sumber | : | Harian BOLA |
Komentar