Dari 20 kontestan Serie A 2014/15, cuma Juventus yang punya stadion bergaya modern. Juventus Stadium bukan hanya mendatangkan pemasukan saat hari pertandingan.
Keberadaan pusat perbelanjaan, museum, sekaligus kafetaria di kompleks J-Stadium memastikan nadi bisnis Si Nyonya Tua tetap berdenyut pada hari-hari biasa. Juventus juga tak perlu membayar uang sewa kepada pemerintah Kota Torino mengingat mereka secara penuh memiliki J-Stadium.
Efek J-Stadium terhitung luar biasa buat Juventus. Sejak berkandang di sana pada 2011, Si Nyonya Tua selalu menutup musim dengan raihan gelar Serie A. Kesuksesan Juventus itu menginspirasi klub-klub Italia lain. Milan, Roma, sampai Fiorentina sama-sama mantap mendeklarasikan niat membangun markas anyar.
Milan mendapatkan angin segar terkait mimpi mereka memiliki stadion sendiri. Fondazione Fiera selaku pemilik area Portello telah memberikan lampu hijau kepada Milan yang ingin mendirikan bangunan stadion di atasnya.
Milan mengeluarkan dana senilai 217,5 juta euro (3,19 triliun rupiah) sebagai biaya menempati area Portello selama 50 tahun.
“Kesepakatan ini adalah langkah historis pertama untuk membuat Milano menjadi seperti London,” kata CEO Milan, Barbara Berlusconi, di La Gazzetta dello Sport.
Editor | : | |
Sumber | : | Harian BOLA |
Komentar