Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

4 Hal dari Hasil Seri 0-0 Man United Vs Newcastle

By Firzie A. Idris - Sabtu, 22 Agustus 2015 | 20:38 WIB
Getty Images

Para suporter Man United harus puas melihat tim mereka bermain 0-0 kontra Newcastle pada Sabtu (22/8/2015). Berikut adalah lima hal yang dapat dipelajari dari laga tersebut.

1. Tak ada pergerakan dinamis dari lini kedua Man United.

Ander Herrera cocok untuk laga-laga seperti ini. Memphis Depay bisa merenggangkan lini belakang lawan dari sisi kiri penyerangan, tapi United tak mempunyai pemain untuk melakukan hal serupa dari kanan dan lini kedua, baik itu lewat Juan Mata, Adnan Januzaj, Bastian Schweinsteiger, atau Morgan Schneiderlin. Ketiadaan kecepatan ini bisa melukai kans Setan Merah kontra lawan-lawan lebih sulit di masa depan.

2. Memphis Depay masih berlian belum diasah

Beberapa kali pada babak pertama Depay bekerja keras untuk mencapai posisi menjanjikan hanya untuk mengambil keputusan salah di bola akhir. Di mana seharusnya mengoper, Memphis justru menembak, dan di saat seharusnya menembak, sang pemain mengoper. Ada satu momen pada babak pertama di mana ia mendapat bola terobosan yang bisa membuatnya satu lawan satu kontra kiper lawan, tapi sentuhan pertamanya membuat bola bergulir terlalu jauh dan menghilangkan kesempatan.

3. Van Gaal (dan timnya) mulai mudah terbaca


Bastian Schweinsteiger dan Michael Carrick berbagi peran di tubuh tim. Untuk pelatih yang musim lalu sering melakukan perubahan di timnya, apa yang ia lakukan musim ini justru sebaliknya, United selalu melakukan pergantian setiap sejam laga. Selain itu, penempatan Juan Mata di sisi sayap kanan serta Memphis Depay di sisi kiri memudahkan bek-bek lawan untuk mengantisipasi pergerakan mereka, yang cenderung memotong ke dalam.

Mata dan Depay (bersama Januzaj) sebenarnya bisa beroperasi di seluruh area di belakang striker, tapi sistem kaku LvG tak memungkinkan ketiga pemain tersebut untuk mengambang ke daerah di luar area operasi mereka.

4. United perlu predator kotak penalti

Sejak pertama datang, Louis van Gaal mengutarakan bahwa ia perlu striker yang bisa mencetak satu gol dari satu kesempatan. Ia mengharapkan hal itu dari Radamel Falcao musim lalu tapi sang Kolombia gagal mewujudkan potensinya. Musim lalu, United finis dengan 62 gol, terendah kedua bagi Setan Merah di era Premier League. Pada laga ini juga kembali terlihat bahwa LvG masih perlu amunisi lini depan. Wayne Rooney kini mandul dalam 858 menit laga dan Javier Hernandez menemui problem serupa.

Pada medio babak kedua, Hernandez mendapat ruang di kotak penalti dan pada situasi satu lawan satu ia tak bisa menceploskan bola. Tiga tahun lalu Chicharito kemungkinan besar dapat menceploskan bola tersebut ke gawang. Namun, dalam laga minim kesempatan ini, United harus membobol gawang lawan dari tiap peluang emas yang mereka dapat.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
Sumber : juara.net


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X