Pemain tunggal putri Indonesia, Linda Wenifanetri, menemui wartawan sambil duduk di tandu, usai menjalani laga semifinal Kejuaraan Dunia 2015, di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (15/8/2015).
Linda sempat mendarat tidak sempurna saat mencoba menjangkau kok di depan net pada awal gim pertama melawan Saina Nehwal (India). Setelah itu, kaki kanannya sempat pincang, tetapi Linda masih bisa berjuang hingga akhir pertandingan.
"Saya memilih fokus pada permainan saya saja. Saya tidak mau berpikir tentang sakitnya, nanti malah enggak fokus. Saya mau coba main saja, dan ternyata bisa," kata Linda.
"Saya bermain enjoy saja dan menikmati permainan," lanjut Linda. Perlawanan luar biasa pemain 25 tahun tersebut berakhir dalam 55 menit dengan skor 17-21, 17-21.
"Linda tidak ada cedera lutut sebelumnya," kata Bambang Suprianto, pelatih. "Dia memakai pelindung pada lutut kanan lebih untuk menjaga saja. Dia punya cedera lama di betis kiri."
Lolos ke semifinal Kejuaraan Dunia merupakan prestasi terbesar Linda sepanjang karier. Dia menjadi tunggal putri Indonesia pertama yang bisa meraih medali di Kejuaraan Dunia sejak terakhir Susy mendapatkan perunggu pada Kejuaraan Dunia 1995.
"Mudah-mudahan hasil ini bisa memacu Linda. Semoga latihan berat baik fisik maupun teknik yang selama ini dijalani juga bisa menyadarkan dia," ucap Bambang.
Ikuti perkembangan berita ini dalam liputan khusus:
Editor | : | Nugyasa Laksamana |
Sumber | : |
Komentar