Legenda Persebaya, Yusuf Ekodono, tak pernah berhenti menenangkan hati kedua anaknya yang saat ini tergabung dalam skuat Persebaya, Fandi Eko Utomo dan Wahyu Subo Seto.
Saat kompetisi dihentikan oleh PSSI menyusul keputusan Menpora melarang pertandingan Liga Super Indonesia, kedua pemain itu galau. Fandi yang periang kerap murung karena memikirkan nasibnya.
"Sebetulnya hati ini menangis, tapi di depan Fandi dan Subo, saya harus tegar. Saya yakinkan mereka bahwa tidak akan selamanya kondisi sepak bola seperti ini," katanya.
Yusuf kerap mengajak Fandi dan Subo bertukar pikiran. Ia juga selalu menyempatkan diri untuk menanyakan kabar saat keduanya memilih tidur di mes Persebaya di Jemursari.
"Saya percaya mereka akan selalu baik-baik saja. Namun, sebagai orang tua, saya juga harus berikan perhatian sekecil apa pun itu," tutur pemain yang meraih emas di SEA Games 1991 itu.
Masa Depan
Hal yang sama dilakukan I Made Pasek Wijaya. Asisten pelatih Arema Cronus itu memiliki putra bernama I Made Andhika Wijaya.
Remaja 19 tahun itu kini memperkuat tim Poprov Denpasar. Sebelumnya, Andhika membela PS Badung, yang musim ini promosi ke Divisi Utama.
"Saya tidak mengarahkan dia untuk menjadi seperti bapaknya. Kemauan di sepak bola cukup besar. Saya meyakinkan bahwa masa depan sepak bola Indonesia tetap ada dan kami tidak boleh putus semangat," kata Pasek.
Editor | : | |
Sumber | : | Harian BOLA 21 Agustus 2015 |
Komentar