Target besar Indonesia pada Kejuaraan Bulu Tangkis Asia Junior di Bangkok, 28 Juni–5 Juli gagal tercapai. Skuat Garuda Muda hanya merebut dua perunggu.
Sebelum berlaga ke Negeri Gajah Putih, skuat Merah-Putih memasang target lolos ke semifi nal untuk beregu campuran serta menyabet sekeping emas dari nomor yang sangat diandalkan, yaitu tunggal putra atau ganda putri.
Hasilnya, untuk nomor beregu terpenuhi. Indonesia berhasil lolos ke semifinal dan harus puas dengan perunggu.
Meski harus puas menjadi semifinalis, performa pemain layak diapresiasi. Terutama ketika bertarung di perempat final melawan tuan rumah Thailand. Sempat ketinggalan 0-2, para pemain junior Indonesia tampil gigih untuk menyapu seluruh tiga partai sisa dengan kemenangan.
Menurut manajer tim Indonesia, Umar Djaidi, penampilan penggawa Garuda Muda di nomor beregu campuran memang sesuai harapan. Kalau tahun lalu dikalahkan Korsel di perempat fi nal, kali ini terhenti di semifi nal. Hanya di nomor perseorangan, hasilnya di luar ekspektasi.
“Kalau di beregu saya kira prediksi semifi nal itu tercapai, tapi untuk perseorangan, kita hanya mendapat satu perunggu dan ini meleset dari target. Hal ini menjadi bahan pembelajaran bagi kita semua, buat pemain, buat seluruh stakeholder yang terlibat dalam bulu tangkis,” tutur Umar.
Di Perempat Final
Di perseorangan tunggal putra, Firman Abdul Kholik yang diharapkan bisa sukses malah terhenti di perempat final. Unggulan pertama itu dikalahkan Yuta Watanabe (Jepang), 21-23, 16-21. Sementara di ganda putri, unggulan pertama, Apriani Rahayu/Jauza Fadhilah Sugiarto, sudah kalah di babak ketiga oleh Nami Matsuyama/Chiharu Shida (Jepang).
Marsheila Gischa Islami/ Rahmadhani Hasiyanti Putri yang unggulan kedua kalah di babak ketiga dari Du Yue/ Lin Yin Hui (Tiongkok). Nisak Puji Lestari/Rika Rositawati terhenti di perempat fi nal oleh Hye Jeong-kim/Keun Hye-park (Korsel).
Menurut Umar, diunggulkan di posisi teratas sebenarnya tidak membuat pemain Indonesia terbebani. Hanya, kualitas pemain Indonesia kalah bersaing dengan wakil dari negara lain.
“Kami masih kalah bersaing dengan negara lain. Pemain Tiongkok misalnya, mereka betulbetul siap dengan turnamen ini, mereka punya kekuatan merata,” tutur Umar.
Editor | : | Broto Happy Wondomisnowo |
Sumber | : | Harian BOLA |
Komentar