Kabar duka menyelimuti sepak bola tanah air. Pelatih Arema Cronus Suharno meninggal usai memimpin tim latihan di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang kemarin (19/8).
Usai memimpin latihan, Suharno sempat mengeluh tak enak badan kepada General Manager Arema, Rudy Widodo, dan para asisten pelatihnya. Karena itu, dia langsung menuju ke Puskesmas Pakisaji yang merupakan klinik terdekat dari Stadion Kanjuruhan. Saat perjalanan ke Puskesmas dia masih menyetir mobil itu sendiri tapi ditemani Rudy Widodo.
Namun Tuhan berkehendak lain. Setelah mendapatkan penanganan medis, sekitar pukul 20.00 dia menghembuskan nafas terakhirnya. Diagnosis awal Suharno terkena serangan jantung.
Menurut Media Officer Arema Sudarmaji, sang pelatih sempat mengeluhkan kondisinya yang menurun sejak ulang tahun Arema ke-28. "Waktu lawan Persib juga sudah bilang kondisinya agak sakit. Namun, dia punya kemauan keras tetap melatih," imbuhnya.
Pukul 22.00 WIB, jenasah langsung dibawa ke Blitar kediaman istrinya. Itu merupakan permintaan sang istri dan keluarga besarnya. "Pak Harno memang tinggal di Malang. Tapi permintaan istri dimakamkan ke Blitar," jelasnya.
Mendengar kabar duka sekitar pukul 20.00, para pemain Arema pun kaget bukan kepalang. Karena sore harinya sang pelatih masih sempat bersenda gurau dengan pemain di lapangan. "Kabar duka. Beliau orang baik," kata bek Ahmad Alfarizi sambil menitikan air mata.
(Iwan Setiawan)
Editor | : | |
Sumber | : | Harian BOLA |
Komentar