Pada Sabtu sore, tepatnya 6 Juni 2015 silam, langkah seorang bocah berusia delapan tahun terhenti begitu ia melihat sosok familiar di jalanan Stockholm.
Sosok yang dilihat anak kecil itu adalah, striker timnas U-21 Swedia, John Guidetti. Sang bocah lalu mengajak Guidetti untuk bermain bola bersama.
“Maaf, saya mau pulang dan menonton final Liga Champion. Namun, kalau kamu masih bangun setelah pertandingan usai, kita bisa bermain,” ucap Guidetti kepada sang bocah seperti dilansir Guardian.
Laga final Liga Champion antara Barcelona vs Juventus berakhir pada pukul 11.30 malam waktu Swedia.
Nalar normal tentu berpikir bahwa tak mungkin pemain profesional seperti Guidetti mau meluangkan waktu menjelang tengah malam hanya untuk bermain bola bersama seorang anak kecil.
Yang terjadi justru sebaliknya. Sang bocah yang bergegas menuju lapangan usai final Liga Champion mendapati bahwa Guidetti tengah menunggunya!
Beberapa pekan setelah kejadian itu, Guidetti kini tak cuma bisa membangkitkan senyum di wajah bocah delapan tahun. Striker yang musim lalu memperkuat Celtic itu kini sukses membuat seluruh rakyat Swedia diliputi sukacita.
Guidetti dkk. berhasil mengantar Swedia menjadi juara Euro U-21 untuk pertama kali. Blagult (Si Biru-Kuning) menang adu penalti 4-3 atas Portugal, setelah hanya berbagi skor kacamata di waktu normal, Selasa (30/6).
“Kami bersiap dengan baik untuk berbagai situasi. Kami berlatih penalti dan menentukan urutan untuk menghadapi mereka. Rahasianya adalah bersiap untuk segala hal. Kami susah tidur dalam dua hari!” kata pelatih Swedia U-21, Hakan Ericson.
Ericson sukses memberikan identitas kepada anak asuhnya. Di ajang Euro U-21 2015, Swedia sepak bola seimbang disertai efektivitas tinggi.
Dalam langkah perjalanan menuju tahta juara, Blagult tak sekalipun unggul penguasaan bola maupun jumlah penciptaan peluang dari rival mereka.
Kendati menjadi empat terbawah dalam segi penciptaan peluang di antara seluruh kontestan Euro U-21 2015, Swedia tetap mampu membuat tujuh gol.
“Terkadang rencana taktik kami adalah membiarkan lawan mendominasi penguasaan bola,” ujar Ericson.
Editor | : | |
Sumber | : | Harian BOLA |
Komentar