Christian Benteke (24) memainkan laga debutnya bersama Liverpool dalam kemenangan 1-0 atas Stoke pada Minggu (9/8/2015). Sang striker merupakan salah satu pembelian terbesar bursa transfer Inggris musim panas ini.
Namun, keraguan masih mencuat tentang bagaimana striker raksasa ini akan beradaptasi dengan gaya bermain pasukan Brendan Rodgers. Wajar, di Aston Villa ia merupakan target man dengan servis bola-bola lambung dari lini belakang. Sering kali umpan Villa dari lini belakang ditujukan ke kepalanya.
Rodgers mempunyai filosofi berbeda. Ia meminta tim asuhannya untuk bermain sepak bola dari kaki ke kaki sehingga banyak yang mempertanyakan kemampuannya beradaptasi di Liverpool.
Lantas, bagaimana kisah Benteke pada laga debutnya bersama Liverpool? Berikut adalah pemaparan statistik sang striker kontra Stoke berbanding rataannya sepanjang musim lalu, yang kami hadirkan lewat kerjasama bersama Labbola.
Vs Stoke City |
Aksi |
Musim 2014/2015 |
Centre Forward |
Posisi Bermain |
Cente Forward |
90’ |
Menit Bermain |
82’* |
31 |
Total Umpan |
33,3* |
58,1% |
Akurasi Umpan |
66,7%* |
0 |
Key Passes |
1,1* |
0 |
Gol & Assists |
0,5* |
0 |
Tembakan ke arah gawang** |
2,2* |
11 |
Duel Udara |
11,7* |
63,6% |
Menang Duel Udara |
55,3%* |
6 |
Kehilangan bola |
4,14* |
<!--[if gte vml 1]> |
Ket *: rataan per pertandingan. Ket**: tendangan diblok tidak dihitung
Liverpool berusaha keras memanfaatkan kemampuan Christian Benteke dalam hal adu duel udara. Kemampuan Benteke dalam memenangi bola udara masih terlihat dari presentase kemenangan sebesar 63% dari 11 kali duel udara yang terjadi.
Kenyataan bahwa Benteke sekarang berada di tim sekelas Liverpool tentunya memunculkan risiko tersendiri bagi permainannya di lapangan. Lawan seperti Stoke, yang kelasnya di atas kertas berada di bawah Liverpool, akan cenderung bermain lebih hati-hati dan bertahan.
Akurasi umpan yang lebih rendah dari rataannya musim lalu disebabkan oleh terpotongnya bola-bola pantulan dari Benteke akibat permainan (cenderung) bertahan tadi.
Selain itu, Benteke tidak leluasa mendekati gawang Stoke karena kurangnya suplai memadai dari barisan gelandang Liverpool kepadanya di daerah kotak penalti.
Kebanyakan duel udara yang dilakukan Benteke juga terjadi di luar sepertiga akhir lapangan Stoke City. Fakta tersebut menjawab pertanyaan mengapa kemudian Benteke hanya mampu mencatatkan satu ‘tembakan diblok’ saja.
Editor | : | Labbola |
Sumber | : | Octavery Krisnandana (Labbola) |
Komentar