Kejuaraan Dunia 2015 yang 10-16 Agustus menjadi magnet bagi para penggemar olahraga bulu tangkis. Mereka berbondong-bondong datang ke istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, demi bisa mlihat aksi para pebulu tangkis papan atas dunia.
Namun, tidak semua penonton yang datang bisa masuk ke dalam stadion. Banyak dari mereka yang kehabisan tiket dan hanya bisa nonton bareng (nobar) melalui layar besar yang disediakan panitia di area Istora.
"Saya sudah datang sejak jam 11 siang, tetapi pas mau beli tiket ternyata sudah habis. Ya kecewa juga, sih, soalnya saya datang jauh-jauh dari Temanggung (Jawa Tengah)," ujar Sabar Setio (23), yang datang untuk menyaksikan laga semifinal, Sabtu (15/8/2015).
"Sebenarnya tiket masih dijual, tetapi yang jual calo. Mereka pasang harganya mahal. Tiket kelas 2 yang seharusnya cuma Rp 100 ribu, tiba-tiba menjadi Rp 800 ribu," lanjut mahasiswa jurusan Teknik Kimia tersebut.
Para petugas kepolisian yang berjaga di sekitar Istora Gelora Bung Karno juga mengaku kesal dengan kehadiran para calo tiket. Mereka sempat mencoba mengusir para calo tiket yang berkeliaran.
"Tadi ada ibu-ibu bawa anak kecil yang datang dari Palembang. Dia enggak bisa masuk karena kehabisan tiket kelas 2. Kemudian calo tiket menawarkan harga Rp 700 ribu. Kasihan juga, ya," ujar salah seorang petugas kepolisian.
Loket sebenarnya sudah dibuka sejak pukul 10 pagi. Menurut salah seorang petugas loket, dalam waktu kurang dari satu jam, semua kategori tiket sudah habis terjual.
Ikuti perkembangan berita ini dalam liputan khusus:
Editor | : | Nugyasa Laksamana |
Sumber | : |
Komentar