Ada sesuatu yang menarik saat konferensi pers FIFA pada Jumat (14/12) di Hotel Westin Tokyo. Presiden FIFA, Sepp Blatter, tidak menyebut soal Adidas Intelligent Ball atau Bola Pintar Adidas dalam penjelasan hasil pertemuan Komite Organisasi Piala Dunia Klub 2007.
Blatter baru ingat pada Bola Pintar saat pertengahan acara sesi tanya jawab dengan jurnalis.
“Maaf, saya tadi tak menyebut soal Bola Pintar yang menjadi sejarah dalam sepakbola dunia. Pada pertemuan The International Football Association Board Maret nanti, akan dibahas tentang penggunaan bola ini di masa datang,” kata orang Swiss berusia 71 tahun itu.
Goal line technology dan intelligent ball adalah hasil kerja sama Adidas, sponsor FIFA, dan Cairos. Bola yang dilengkapi cip ini akan mengeluarkan sinyal saat melewati garis gawang. Tujuannya jelas, yakni membantu wasit menentukan telah terjadi gol atau tidak.
Intellegent ball diharapkan dapat dipakai pada Piala Dunia 2010. Piala Dunia Klub 2007 menjadi tes untuk mengetahui apakah bola ini layak dipakai pada ajang besar lain.
Perang Produk
Bola eksperimen ini sempat dikeluhkan para pemain Boca Juniors. Pelatih Miguel Angel Russo juga sependapat dengan pemain.
“Sedikit disayangkan bola seperti ini dipakai untuk pertandingan yang begitu penting. Tapi, kami harus terbiasa bermain dengan bola ini dan itu butuh waktu,” kata Russo dua hari sebelum final kontra Milan.
Sebaliknya kubu Milan menilai tak ada masalah dengan Bola Pintar meski gelandang Clarence Seedorf sempat berkata butuh waktu tidak sebentar untuk beradaptasi dengan si kulit bundar berteknologi ini.
“Bola ini tipe baru, tapi tidak ada perbedaan dengan bola-bola tipe yang lain,” kata bek Kakha Kaladze.
Sementara itu, pelatih Carlo Ancelotti curiga ini adalah bagian dari perang produk mengingat Milan dan Boca memiliki sponsor perlengkapan yang berbeda. I Rossoneri didukung Adidas, sementara Boca disponsori Nike.
(Penulis: Riemantono/Irwandi)
Editor | : | Caesar Sardi |
Sumber | : | BOLA Edisi No. 1.784, Selasa 18 Desember 2007 |
Komentar