Pebulu tangkis tunggal putri Spanyol, Carolina Marin, kembali menembus final Kejuraan Dunia setelah sukses menundukkan Sung Ji-hyun (Korea Selatan) 21-17, 15-21, 21-16, Sabtu (15/8/2015).
Laga alot di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta tersebut berlangsung 1 jam 30 menit.
"Senang sekali bisa kembali ke final Kejuaraan Dunia. Pertandingan tadi sangat sulit dan saya tegang di awal. Tadi bukanlah permainan terbaik saya, tetapi saya berjuang sampai akhir," kata Marin, dalam konferensi pers usai pertandingan.
Marin juga mengakui bahwa secara stamina dia lebih unggul dari Sung. Sehari sebelumnya pada babak perempat final, Sung harus bermain tiga gim untuk menundukkan Sindhu Pusarla Venkata (India) dengan 21-17, 19-21, 21-16, sementara Marin cukup bermain dua gim untuk mengalahkan Wang Shixian (Tiogkok), 21-17, 21-19.
"Ketika tertinggal 9-11 pada gim pertama, saya berkata kepada diri sendiri untuk melakukan yang terbaik tanpa memikirkan menang atau kalah, tetap berusaha, dan jangan lakukan kesalahan," aku pebulu tangkis 22 tahun tersebut.
Saat bertanding, beberapa kali Marin terlihat beradu opini dengan wasit Satiawan Mahadoo (Mauritania) yang memimpin pertandingan.
"Saya frustrasi. Saya sangat berkeringat dan lantai jadi basah karenanya. Saya meminta lantai dikeringkan, tetapi wasit menolak. Lalu, saya meminta waktu untuk mengeringkan keringat saya dengan handuk, juga ditolak. Saya tidak mengerti, apa yang salah dengan saya. Itu membuat saya frustrasi," aku Juara Dunia 2014 tersebut.
Pada laga final, Minggu (16/8/2015), Marin akan menghadapi pemenang laga antara Linda Wenifanetri (Indonesia) dan Saina Nehwal (India).
Ikuti perkembangan berita ini dalam liputan khusus:
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : |
Komentar