Ganda campuran menjadi salah satu nomor yang diandalkan Indonesia untuk meraih medali emas pada Kejuaran Dunia 2015 di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 10-16 Agustus. Pasukan Indonesia harus siap berjuang keras memenangi persaingan ketat dengan para unggulan lainnya.
Pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir merupakan andalan utama Indonesia untuk meraih medali emas tahun ini. Jika terwujud, Liliyana akan mencetak sejarah sebagai pemain ganda campuran dengan gelar terbanyak, yaitu empat kali.
Namun, perjuangan Indonesia tidak akan mudah. Ada pasangan Tiongkok, Zhang Nan/Zhao Yunlei, yang kini mendominasi. Dua sejoli tersebut juga tengah berburu rekor, yakni meraih tiga gelar juara dunia bersama sebagai pasangan ganda campuran.
Selain dua pasangan di atas, persaingan di sektor ganda campuran juga akan menampilkan pasangan top lainnya, di antaranya Xu Chen/Ma Jin (Tiongkok), Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen (Denmark), dan Ko Sung-hyun/Kim Ha-na (Korea).
Nama-nama di atas sedang dalam kondisi terbaik. Saat tampil di Jakarta pada Indonesia Open 2015, Juni lalu, Xu/Ma berhasil menghentikan catatan 16 kekalahan beruntun dari Zhang/Zhao. Kondisi ini membuat rasa percaya diri mereka meningkat.
Penampilan Ko/Kim tahun ini juga cukup konsisten. Mereka datang ke Jakarta dengan modal satu gelar juara di turnamen Taiwan Grand Prix Gold. Pada Kejuaraan Dunia tahun ini, mereka berpeluang bertemu Tontowi/Liliyana di perempat final.
Meski begitu, peluang Tontowi/Liliyana ke semifinal tetap terbuka. Terlebih, jika pemain debutan Indonesia, Edi Subaktiar/Gloria Emanuele Widjaja, mampu membuat kejutan dengan menjegal laju Ko/Kim pada babak 16 besar.
"Kehadiran Edi/Gloria dalam satu bagan (hasil undian) memberikan dampak positif. Mereka bisa membuka jalan untuk Tontowi/Liliyana supaya bisa melangkah lebih jauh," kata pelatih nasional ganda campuran, Richard Mainaky.
Ikuti perkembangan berita ini dalam liputan khusus:
Editor | : | Tulus Muliawan |
Sumber | : |
Komentar