Putih dalam waktu dekat, dia tak mau buru-buru menetapkan nama pelatih gres.
“Paling cepat Februari BTN akan mengumumkan siapa pelatih baru timnas senior dan level U-23,” kata Rahim. Hanya, Rahim buka-bukaan bahwa BTN mengantungi dua nama pelatih: Benny Dollo dan Rahmad Darmawan, yang dinilai layak menggantikan Kolev.
“Saya rasa mereka berdualah yang paling siap jika ditunjuk menangani timnas. Namun, soal kepastiannya, saya masih perlu bicara dengan pengurus PSSI. Saya juga perlu mendengar program kerja keduanya secara langsung,” jabar Rahim.
Baik Bendol maupun Rahmad secara eksplisit menyatakan minatnya naik tahta dari klub ke timnas. “Semua pelatih tentu ingin merasakan menjadi pelatih timnas. Jika saya diberi tawaran, tak ada alasan bagi saya untuk menolaknya,” kata Rahmad, yang kini menukangi Sriwijaya FC.
Kesediaan Bendol memegang tim Liga Selection yang akan menghadapi Borussia Dortmund menjadi sinyal bahwa komandan Persita itu mau comeback memegang timnas.
Pelatih Suriah
Rahim sendiri baru memastikan nama Bambang Nurdiansyah (pelatih timnas U-19) untuk menjalani supervisi (sebagai penasihat teknik) timnas level junior. “Bambang akan mengepalai timnas U-15, U-17, dan U-20 didampingi pelatih-pelatih lokal yang akan ditunjuk belakangan,” katanya.
“Saya telah menyiapkan banyak program di level timnas junior. Namun, saya akan bergerak setelah ada surat keputusan resmi PSSI,” ungkap Bambang.
Yang menarik di bursa pelatih timnas senior dan U-23 sempat mencuat nama arsitek Suriah, Fajer Hamed Ebrahim. Menurut bocoran, manajer timnas, Andi Darussalam, telah melakukan pendekatan dengan yang bersangkutan saat timnas U-23 bertandang ke Suriah di ajang Pra-Piala Dunia.
Lewat e-mail yang diterima BOLA, Hamed secara blakblakan menyatakan ketertarikannya. “Menangani Indonesia sebuah tantangan bagi saya. Besarnya nominal kontrak bisa dinegosiasikan,” ungkapnya.
Bahkan Hamed berani memasang harga di bawah bayaran Kolev per bulan, yang mencapai 10.000 dolar (sekitar 90 juta rupiah). Namun, sayang keinginan itu dimentahkan Rahim. “Terlalu gegabah memberi tanggung jawab pada orang yang baru kita lihat kinerjanya di dua partai PPD,” jabarnya.
Menurut Rahim, minimnya pengetahuan Hamed terhadap persepakbolaan Indonesia bisa menjadi bumerang. “Sudah saatnya kita memberi kepercayaan putra-putra bangsa. Secara keilmuan mereka tak kalah dengan pelatih impor,” tegas Rahim. Bahkan berbeda dengan periode sebelumnya, pelatih timnas ke depan bakal diberi kontrak jangka panjang minimal dua tahun.
(Penulis: Ario Yosia)
Editor | : | Caesar Sardi |
Sumber | : | Jumat 14 Desember 2007, BOLA Edisi No. 1.783 |
Komentar