Setelah sekitar dua dekade berkarier di tanah air, gelandang veteran timnas Italia, Andrea Pirlo, siap memulai petualangan baru di Amerika mulai pertengahan 2015.
Segera setelah Serie A 2014/15, Pirlo memutuskan tidak memperpanjang masa bakti di Juventus dan menerima pinangan klub MLS, New York City FC. Banyak pihak yang menilai keputusan mantan bintang Milan itu didasari fakta bahwa ia telah menua dan berada di ujung karier.
Namun, Pirlo menolak anggapan tersebut. Kendati telah meraih banyak gelar semasa beraksi di Milan dan Juventus, pria berumur 37 tahun ini siap berprestasi bagi New York City.
Pirlo saat ini telah berada di New York dan bahkan sudah melakoni latihan perdana dengan rekan-rekan barunya pada Rabu (22/7). Berikut petikan wawancara Pirlo dengan media Italia, La Gazzetta dello Sport.
Pirlo sudah berbicara mengenai alasan ia meninggalkan Juventus. Ia juga mengungkapkan keyakinannya bahwa Juve tetap sukses kendati ditinggal sejumlah awak penting.
Apakah Anda berkonsultasi sebelum ke MLS, misalnya kepada pemain Toronto asal Italia, Sebastian Giovinco?
Saya tidak berdiskusi kepada Giovinco atau siapa pun karena saya yakin MLS adalah kompetisi sepak bola yang hebat.
Saya mengikuti pertandingan MLS di televisi dan saya menyukainya.
Mengapa Anda memilih NYCFC?
Klub ini seperti Juventus ketika saya datang pada 2011. Kala itu, Juventus adalah tim menderita selama bertahun-tahun. Lalu, saya menikmati empat musim fantastis, berperan dalam penemuan sebuah tim juara.
New York City adalah tim yang baru memulai karier tahun ini, benar-benar memulai dari awal. Tantangan ini sangat besar, tapi saya menyukai tantangan. Saya ingin menjadi bagian dari proyek besar NYCFC.
Ada pendapat bahwa Anda ke Amerika karena Anda tengah berada di ujung karier sebagai pesepak bola.
Saya tidak datang ke New York City untuk bersiap pensiun. Saya datang karena saya ingin bermain dan menang. Saya ingin mengeluarkan kemampuan terbaik dan menjadi juara.
Di NYCFC, Anda mempunyai rekan-rekan setim yang juga pernah menjuarai LC: David Villa dan Frank Lampard. Perasaan Anda bermain bersama mereka?
Sudah pasti suatu kesenangan dapat bermain dalam sebuah tim yang berisi para juara. Namun, yang penting adalah tim itu sendiri, bukan tiga orang juara LC. Kami adalah sebuah kesatuan, kami harus mencapai hasil-hasil bagus sebagai tim.
Editor | : | Theresia Simanjuntak |
Sumber | : | Harian BOLA edisi Jumat (24/7) |
Komentar