Persis Solo mampu memanfaatkan kesempatan saat bermain di kandang sendiri pada semifinal pertama Piala Polda Jateng. Dalam laga di hadapan pendukungnya di Stadion Manahan, Solo, Rabu (24/6/2015), Persis menaklukkan PSCS Cilacap 2-0.
Duet striker Saddam Husain dan Ferry Anto menjadi bintang kemenangan Laskar Sambernyawa. Mereka mampu memecah kebuntuan sehingga langkah Persis cukup mulus untuk melaju ke final.
Kemenangan itu membuat Persis hanya membutuhkan hasil imbang pada pertemuan kedua di Cilacap untuk lolos ke laga puncak. Jika kalah 0-1, mereka masih bisa lolos karena unggul agregat.
Sayangnya, kemenangan itu kembali ternoda dengan ulah suporter yang tak berhenti menyalakan petasan sepanjang pertandingan. Ironisnya, pertandingan tak juga dihentikan meski selalu terdengar suara petasan.
Tak hanya itu, gol pertama Persis yang dicetak Saddam termasuk kontroversial. Saddam dalam posisi offside saat mencetak gol pada menit 67 itu. Pemain PSCS pun melakukan protes kepada wasit, tetapi protesnya tak digubris.
Akibatnya, laga sempat terhenti sampai 10 menit. Saat pertandingan terhenti, petasan makin sering terdengar. Permintaan untuk berhenti menyalakan petasan sama sekali tak digubris oleh suporter.
PSCS akhirnya bersedia melanjutkan pertandingan. Mereka tetap bisa memberi perlawanan meski gawangnya kembali kebobolan. Kali ini, giliran Ferry Anto yang memantapkan keunggulan menjadi 2-0 pada masa injury time.
Pelatih PSCS Achmad Muhariah mengaku kecewa dengan wasit Maulana Nugraha yang dinilai tidak bisa memimpin laga dengan baik. Menurut dia, gol pertama Persis seharusnya tak disahkan karena pemain terlihat jelas dalam posisi offside.
“Harapan saya pertandingan berjalan dengan bagus, tetapi saya menyayangkan kepemimpinan wasit. Saat sepak bola kita dalam situasi seperti ini, saya berharap ada pertandingan yang lebih baik. Tapi disayangkan kepemimpinan wasit,” ungkap Muhariah.
Editor | : | |
Sumber | : | juara.net |
Komentar