Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Empat Hal yang Membuat Bundesliga Layak Dinantikan

By Verdi Hendrawan - Rabu, 12 Agustus 2015 | 20:51 WIB
Timo Scheunemann (kanan)
Verdi Hendrawan/Juara.net
Timo Scheunemann (kanan)

Kompetisi Bundesliga akan segera bergulir pada akhir pekan ini, Sabtu (12/8/2015). Meski pamor kompetisi sepak bola kasta tertinggi Jerman itu tidak sementereng Premier League, La Liga Spanyol, dan Serie A, akan tetapi ada banyak hal yang membuat Bundesliga sangat layak dipantau para pecinta sepak bola.

Sepak bola Jerman adalah salah satu kekuatan terbesar Eropa dan dunia. Hal ini terbukti dengan keberhasilan tim nasional mereka meraih empat gelar juara dunia, lolos ke semifinal Piala Dunia berkali-kali, dan kini berstatus sebagai juara dunia.

Kesuksesan timnas Jerman ini tentu tidak lepas dari peran penting klub-klub Bundesliga. Hal ini membuat mantan pelatih Persema Malang yang berasal dari Jerman, Timo Scheunemann, menyebut Bundesliga sangat layak menjadi pusat perhatian.

Ia mengatakan hal tersebut dalam jumpa pers FOX International Channels sebagai pemegang hak siar eksklusif kompetisi tersebut di Planet Futsal Kuningan, Jakarta, pada Rabu (12/8/2015).

Timo menyebutkan setidaknya ada empat hal penting yang dimiliki Bundesliga yang menjadi daya tarik tersebdiri dari Bundesliga yang belum tentu ada di kompetisi besar Eropa lainnya.

1. Tempat munculnya para pemain bintang.
Dalam beberapa dekade terakhir, Bundesliga selalu mampu menghadirkan banyak bintang baru yang hingga kini meramaikan kancah sepak bola dunia. Para pemain tersebut sebagian besar datang dari sistem akademi klub dan kemampuan para pencari bakat yang dimiliki klub-klub Jerman.

Para pemain besar seperti Thomas Mueller, Toni Kroos, Mesut Oezil, Marco Reus, Julian Draxler, dan Manuel Neuer adalah sebagian kecil para bintang yang lahir di kompetisi Jerman. Sedangkan pemain seperti Robert Lewandowski, Edin Dzeko, Arturo Vidal, Shinji Kagawa, Ricardo Rodriguez, dan Xherdan Shaqiri adalah hasil karya para pencari bakat klub Jerman dalam mendatangkan pemain murah yang berhasil menjadi bintang.

2. Koneksi dengan negara Asia.
Bundesliga adalah salah satu kompetisi yang sangat membuka diri kepada bakat-bakat besar dari Benua Asia. Dalam beberapa tahun terakhir, sepak bola Jerman menjalin kerjasama kuat dengan Korea Selatan dan Jepang.

Kedua negara tersebut menjadi favorit bagi klub-klub Jerman karena kesamaan budaya dan etos kerja. Kedisiplinan dan pendidikan para pemain dari Jepang dan Korsel sesuai dengan gaya permainan Jerman yang membuat pemain seperti Shinji Kagawa (Dortmund), Atsuto Muchido (Schalke), dan Song Heung-Min (Leverkusen) mampu bersinar di Bundesliga.

3. Lebih banyak gol.
Bundesliga merupakan kompetisi dengan rasio gol per pertandingan tertinggi. Bahkan, jumlah gol di Bundesliga lebih besar dari La Liga, Serie A, dan Premier League.

Pada musim 2014-15, Bundesliga memiliki rata-rata 2,75 gol per laga. Sedangkan La Liga Spanyol sebesar 2,69 gol per laga, Serie A (2,66), dan Premier League (2,57).

4. Kompetisi yang sehat dan fokus pada pembinaan.
Bundesliga adalah satu-satunya kompetisi yang dihuni oleh klub-klub tanpa hutang. Hal ini membuat mereka sangat jauh terhindar dari kebangkrutan, seperti yang banyak menimpa klub-klub Serie A dan La Liga.

Pemerintah Jerman meminta federasi sepak bola mereka (DFB) untuk melarang klub-klub meminjam uang kepada bank untuk jor-joran mendatangkan pemain baru nan mahal. Mereka lebih banyak menginvestasikan dana di sektor pembinaan pemain muda, pencarian bakat-bakat muda dari seluruh dunia, serta pembenahan sarana dan prasarana klub.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Verdi Hendrawan
Sumber : juara.net


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X