Pada 7 sampai 16 Desember ini, Jepang menjadi pusat perhatian dunia. Di sana digelar FIFA Club World Cup 2007. Yang paling dinanti adalah pertemuan dua raja gelar juara tingkat internasional.
Dua klub itu adalah Boca Juniors dan AC Milan. Klub pertama mewakili Amerika Selatan setelah menjuarai Copa Libertadores. I Rossoneri adalah kampiun edisi terakhir UEFA Champions League.
Boca dan Milan sama-sama mengoleksi tiga gelar kampiun Piala Toyota-Interkontinental, yang sejak tahun 2005 digabung ke dalam FIFA Club World Cup.
Boca mengoleksi 17 gelar juara internasional. Perinciannya adalah Interkontinental (3), Copa Libertadores (6), Copa Sudamericana (2), Recopa Sudamericana (3), Supercopa Sudamericana (1), Supercopa Masters (1), Copa de Oro (1).
Boca mengklaim sebagai klub tersering juara internasional. Tapi, Wakil Presiden Milan, Adriano Galliani, mengatakan Il Diavolo lebih banyak. Ia menyebut Il Diavolo punya 18 gelar, yakni Interkontinental (3), Liga Champion (7), Piala Winner (2), Piala Super UEFA (5), dan Piala Mitropa (1).
Melihat prestasi kedua klub, wajar duel Boca kontra Milan disebut sebagai final ideal. Aroma dendam akan mewarnai partai ini. Pada Piala Toyota 2003, I Rossoneri dikalahkan Los Xeneizes melalui adu penalti.
Lima Klub Lain
Tidak mudah buat Boca dan Milan untuk hadir di final yang digelar di Stadion Yokohama. Pada semifinal, Boca bertemu pemenang Pachuca (Meksiko) kontra Etoile Sahel (Tunisia).
Pachuca dapat menghadang Boca. Berstatus sebagai klub undangan, Tuzos menjuarai kompetisi antarklub kedua di Conmebol setelah Libertadores, Copa Sudamericana 2006.
Lawan Milan di semifinal adalah Urawa Red Diamonds (Jepang) atau pemenang duel Sepahan (Iran) kontra Waitakere United (Selandia Baru). Laga terakhir menjadi pembuka ajang ini pada Jumat (7/12) di Stadion Toyota.
“Saya mesti mengakui bahwa saya memiliki nafsu terpendam untuk menjuarai Piala Dunia Klub,” kata Kaka, pemain yang aksinya paling dinanti publik Jepang.
(Penulis: Riemantono)
Editor | : | Caesar Sardi |
Sumber | : | Jumat 7 Desember 2007, BOLA Edisi No. 1.781 |
Komentar