Pelatih baru Fiorentina, Paulo Sousa, menginginkan tifosi untuk berpikir tentang pekerjaan yang akan dilakukan dirinya di Florence daripada membahas masa lalunya di Juventus.
Ketika muncul berita mantan gelandang Bianconeri itu akan menjadi pelatih anyar klub, beberapa grafiti muncul di Kota Florence, yang mengutuk kedatangan Sousa. Bukan tanpa sebab, Juventus dan Fiorentina merupakan arch rival dan suporter kedua tim tak pernah akur.
Sousa sadar dengan rivalitas antara La Viola dan La Vecchia Signora. Namun, mantan pemain tim nasional Portugal itu meminta hal tersebut jangan dijadikan permasalahan besar.
"Saya hidup dalam sepak bola. Setiap hari saya berterima kasih kepada Tuhan bahwa saya bisa melakukan apa yang saya sukai," terang Sousa dalam laman Football Italia.
"Saya memahami beberapa fan akan mengingat saya ketika memperkuat Juventus. Tapi saya ingin Anda untuk mulai berpikir tentang apa yang akan saya lakukan terhadap pekerjaan saya di Florence. Saya ingin mencapai hasil yang terbaik," lanjut dia.
Mantan pelatih FC Basel itu mengaku senang mendapatkan kepercayaan dari manajemen La Viola. Dia pun siap membalas kepercayaan itu.
"Saya sangat senang atas kepercayaan yang Fiorentina berikan kepada saya. Saya selalu yakin, saya adalah pelatih yang tepat untuk proyek ini," lanjut sosok yang di musim 2014-15 mempersembahkan trofi Liga Swiss untuk Basel itu.
Sousa juga optimistis karena melihat manajemen La Viola punya karakter identik dengan dirinya. "Yakni, ambisi besar dan keinginan untuk melakukan yang terbaik," tutur dia.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | Football Italia |
Komentar