Entah ini karena tuntutan profesionalisme atau akibat sentimen pribadi, yang pasti hubungan antara pemain nomor satu dunia asal Cina, Lin Dan, dan pelatih Korea asal Cina, Li Mao, tengah memburuk. Siapa sebenarnya yang bersalah?
Perseteruan itu meledak ketika berlangsung final tunggal putra Korea Super Series di Seoul, Minggu (27/1), yang mempertemukan Lin Dan melawan Lee Hyun-il (Korea). Ketika dalam kedudukan 20-20 di gim ketiga, pukulan Lin Dan dinyatakan keluar oleh pengadil. Pemain Cina itu pun memprotes, namun baik hakim garis maupun umpire tak mau mengubah keputusan.
Juara Dunia 2006 dan 2007 itu pun naik pitam. Dia marah dan mengeluarkan kata-kata tidak pantas dalam bahasa ibunya. Dia pun kemudian bersitegang dengan Li Mao, pelatih yang menangani Hyunil. Bahkan, Lin Dan sampai melemparkan raket ke arah pelatih Korea itu.
Lin Dan, seperti dikutip Reuters, enggan memberikan permintaan maaf terhadap perilaku buruknya di lapangan tersebut. Dia rupanya masih menyimpan dendam membara terhadap Li Mao. Itu karena, menurut Lin Dan, Li Mao telah mengucapkan kalimat yang menyerang dirinya.
“Saya tak akan minta maaf atas kejadian ini,” sebut nya.
Sebaliknya, Li Mao menuduh sang pemainlah yang keliru dan telah berbuat tidak sopan. Li Mao pun sangat terkejut ketika dilempar raket oleh Lin Dan.
“Untung tak satu pun dari kami terkena raket Lin Dan. Selama menjadi pelatih, saya belum pernah menemukan pemain dengan tingkah buruk seperti itu,” tegas Li Mao.
(Penulis: Broto Happy W.)
Editor | : | Caesar Sardi |
Sumber | : | Jumat 1 Pebruari 2008, BOLA Edisi No. 1.797 |
Komentar