SEMARANG, JUARA.net – Kapten PSIS Semarang Fauzan Fajri menanggung beban sangat berat saat diberi kepercayaan oleh pelatih M Dhofir untuk mengeksekusi penalti saat menghadapi Persis Solo pada final lanjutan Piala Polda Jateng.
Dalam laga di Stadion Jatidiri, Semarang, Minggu (2/8), PSIS mendapat hadiah penalti saat injury time sudah selesai. Pemberian penalti oleh wasit Maulana sempat mengundang protes pemain Persis.
Saking kerasnya melakukan protes bek Persis Rico Fernanda mendapat bogem mentah dari Maulana. Aksi wasit asal Semarang pun membuat kecewa kubu Persis. Manajer Totok Supriyanto mengecam keras tindakan wasit yang memukul pemain.
Dalam situasi itu, beban Fauzan menjadi berat. Pasalnya, skor sementara sudah 1-1. Bila gagal mengeksekusi penalti, Persis sudah pasti tampil sebagai juara karena mampu mencetak gol di kandang lawan.
Namun, Fauzan sukses menuntaskan eksekusinya. Skor berubah 2-1 dan PSIS juara Piala Polda Jateng pada gelaran pertama ini.
“Ada kebanggaan saat membawa tim menjadi juara. Apalagi saya menjadi kapten. Dan saya diberi kepercayaan mengambil penalti yang menentukan hasil pertandingan di menit terakhir. Saya akui sedikit nervous dan terbebani,” kata Fauzan, yang sesungguhnya selalu dipercaya untuk mengambil tendangan dari titik putih itu.
“Tapi saya mencoba untuk konsentrasi penuh. Saya tak menghiraukan keributan yang terjadi dan berusaha menenangkan diri. Hasilnya tak sia-sia. Eksekusi berhasil dan tim bisa juara,” jelas pemain yang menempati sebagai bek tengah ini.
PSIS juara setelah unggul agregat 2-1. Pada final sebelumnya di kandang Persis di Stadion Manahan, Solo, kedua tim bermain imbang 0-0.
| Editor | : | |
| Sumber | : | juara.net |
Komentar