Milan resmi mengangkat Sinisa Mihajlovic sebagai pelatih anyar mereka. Juru taktik asal Serbia itu menggantikan posisi Filippo Inzaghi.
Mihajlovic menghadapi tantangan besar buat mengangkat kembali Milan setelah mengalami musim tak menyenangkan selama 2014/15. Mampukah eks jagoan Lazio dan Internazionale itu mewujudkan target manajemen?
Berikut ini kelebihan Mihajlovic dibandingkan Inzaghi yang barangkali menjadi modal positif buat mengarungi perjalanan penuh tantangan di Milan.
1. Pengalaman
Ketika Inzaghi baru memutuskan gantung sepatu pada Juli 2012, Mihajlovic sudah tiga bulan berstatus pelatih kepala timnas Serbia. Miha mengawali karier di dunia racik strategi sebagai asisten Roberto Mancini di Inter. Ia mulai memegang kendali penuh sebagai pelatih utama di Bologna (2008-09), Catania (2009-10), Fiorentina (2010-11), Serbia (2012-13), Sampdoria (2013-15), dan kini Milan. Artinya, Miha lebih kenyang pengalaman.
Mihajlovic bersama Roberto Mancini di Inter (PACO SERINELLI/AFP)
2. Rasio Sukses
Secara statistik, rapor Mihajlovic sedikit lebih baik dari Inzaghi. Bersama Sampdoria, mantan eksekutor tendangan bebas top itu punya angka rasio kemenangan 36,76% (25 menang-23 imbang-20 kalah). Inzaghi di Milan mencatatkan rasio kemenangan 35%.
3. Pertahanan
Sebagai mantan bek tangguh, Mihajlovic sepertinya diharapkan meningkatkan kualitas pertahanan Milan yang buruk. Modalnya ada sepanjang 2014/15. Bersama Sampdoria, Miha membawa tim kebobolan 42 kali. Catatan itu lebih baik dibanding tiga tim di atasnya pada klasemen: Fiorentina (kemasukan 46), Napoli (54), dan Genoa (47), serta tentu Milan (50).
4. Koneksi
Relasi Mihajlovic dengan beberapa sosok bisa menjadi magnet yang dapat dimanfaatkan Milan. Zlatan Ibrahimovic salah satu bintang yang dekat dengan Miha. Zlatan menyebutnya mentor dalam mengeksekusi tendangan bebas. Bukan hal aneh jika kehadiran sang mentor dapat memuluskan langkah Milan menarik lagi Ibra ke San Siro.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | - |
Komentar