Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Di Brisbane, Luis Garcia Kenang Istanbul 2005

By Firzie A. Idris - Sabtu, 18 Juli 2015 | 09:30 WIB
Luis Garcia, bercerita tentang salah satu kenangan terindahnya kala membela panji Liverpool.
Firman Idris
Luis Garcia, bercerita tentang salah satu kenangan terindahnya kala membela panji Liverpool.

Eks penyerang Liverpool, Luis Garcia, mengenang salah satu memori terindahnya kala membela panji Liverpool. Di Brisbane, dalam sesi acara tanya jawab yang juga dihadiri sahabat JUARA.net, Firman Idris, Garcia antara lain bercerita tentang kemenangan bersejarah Reds di Istanbul.

Garcia berada di Brisbane sebagai bagian dari Tur Liverpool 2015. Reds bertandang ke Australia untuk menghadapi Brisbane Roar pada Jumat (17/7/2015), laga yang mereka menangkan tipis dengan skor 2-1.

Sebelum pertandingan di Suncorp Stadium itu, Garcia (yang menjadi duta Liverpool selama tur ini) hadir menyapa fans dalam sesi tanya jawab dan tanda tangan di alun-alun depan Balai Kota Brisbane. Nah, salah satu topik yang meluncur dari para hadirin adalah perihal Istanbul 2005.

Garcia adalah starter di laga final Liga Champions melawan AC Milan tersebut dan ia bermain selama 120 menit, tak tergantikan sepanjang laga. Ia ditanya mengenai apa yang menjadi titik balik pertandingan dalam laga di mana Liverpool tertinggal 0-3 hanya dalam 45 menit pertama tersebut.

Sang penyerang memang merasakan sendiri kekecewaan mendalam setelah babak pertama penuh uijian. Namun, titik balik laga terjadi kala mereka turun minum. "Nyanyian dan chants suporter terdengar sampai ruang ganti. Hal itu menjadi turning point pertandingan. Kami seperti kembali ke lapangan dengan 12 pemain berkat para fans," tuturnya.

Apa yang terjadi pada babak kedua dan seterusnya pun menjadi sejarah manis bagi Kubu Anfield. Reds menyamakan kedudukan menjadi 3-3 lewat Steven Gerrard, Vladimir Smicer, dan Xabi Alonso sebelum mencuri kemenangan dalam drama adu penalti.

Menariknya, para fans di Brisbane tidak bisa mengulang chants-chants seperti yang Garcia dengar di Istanbul. Hanya segelintir orang menyanyi kala MC memandu publik yang berkumpul. Sebagian besar pendatang memang hanya penduduk lokal yang penasaran dengan sosok Garcia dan kemeriahan yang dibawa Liverpool ke kota mereka.

Hal lucu lainnya terjadi kala salah satu hadirin menyentil sang pemain perihal "Gol Hantu" yang ia cetak pada laga semifinal Liga Champions 2005 kontra Chelsea, gol yang mengantar Reds ke Istanbul. Ketika itu, Liverpool menjamu Chelsea di Anfield pada leg kedua setelah laga pertama di Stamford Bridge berakhir dengan skor kaca mata.

Garcia mencetak gol satu-satunya laga kurang dari lima menit laga berselang. Namun, gol itu kontroversial karena sontekan pelan Garcia tampak dihalau William Gallas sebelum melintasi garis gawang. Wasit Lubos Michel memberi Liverpool gol berkat reaksi dari asistennya yang langsung memberi isyarat bendera bahwa bola sudah menyeberangi garis.

Insiden ini adalah kali pertama pemakaian kata "Gol Hantu" atau "Ghost Goal" mencuat ke media massa Inggris, terutama setelah komentar-komentar keras pelatih Chelsea kala itu, Jose Mourinho, tentang gol Garcia tersebut.

Apa reaksi sang legenda terhadap sentilan tadi? Ia hanya melempar senyum lebar ke arah penonton! (Firman Idris)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
Sumber : juara.net


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X