Diundurnya Piala Kemerdekaan membuat pembiayaan klub membengkak. Namun, di sisi lain, klub peserta juga bisa memanfaatkan mundurnya turnamen itu untuk mematangkan persiapan.
Bila Piala Kemerdekaan digelar pada 1 atau 2 Agustus, tim-tim peserta hanya memiliki waktu singkat untuk menyiapkan skuat. Pasalnya, kebanyakan tim baru merekrut pemain usai Lebaran. Praktis mereka hanya punya waktu 10 hari untuk persiapan.
“Kini persiapan kami menjadi lebih panjang sehingga tim yang terbentuk benar-benar matang. Harapannya, kami bisa meraih prestasi tertinggi di turnamen ini,” kata Manajer Persiba Bantul, Endro Sulastomo.
Menurut Endro, finansial klub tidak terlalu terganggu meski turnamen dimulai pada pertengahan Agustus. Apalagi manajemen tidak menerapkan kontrak penuh pada pemain. Skuat Persiba hanya mendapat honor untuk setiap pertandingan.
“Dengan sistem itu, kami tak mengalami kesulitan saat turnamen diundur. Kami menerapkan seperti di tarikan kampung (tarkam) karena ini bukan kompetisi. Pemain akan mendapat honor untuk setiap pertandingan,” ucapnya.
Selain itu, pemain akan menerima bonus kemenangan dan uang transportasi. Sementara itu, PPSM Magelang memilih meliburkan pemain setelah turnamen diundur, apalagi tim gagal beruji coba melawan PSS Sleman pada Rabu (29/7).
“Kami tidak bisa memaksimalkan persiapan karena tim diliburkan. Bila tim kembali berlatih pada 7 Agustus, berarti kami hanya punya persiapan selama satu pekan,” kata pelatih PPSM, Gatot.
(Penulis: Gonang Susatyo)
Editor | : | |
Sumber | : | Harian BOLA |
Komentar