Menjadi petugas perawatan lapangan rumput sintetis berstandar FIFA bukan pekerjaan mudah. Selain harus paham detail mengurus rumput tiruan tersebut, petugas juga harus pandai berbahasa Inggris.
Bahasa merupakan satu-satunya hal yang dikeluhkan Oufiq M., petugas perawatan lapangan rumput sintetis di kompleks National Youth Training Center (NYTC). Oufiq mengeluhkan arahan perawatan kontraktor asal Belanda yang ditunjuk FIFA, Edel Grass, dengan Bahasa Inggris.
“Saya tidak mengerti beberapa hal yang diarahkan Pak Pieter Rook dan Martin. Saya juga kesulitan untuk menyampaikan pertanyaan pada mereka,” ujar Oufiq, saat ditemui Harian BOLA di Kompleks NYTC, Bojongsari, Depok, Jawa Barat, Rabu (29/7).
Pieter dan Martin merupakan orang yang dikirim Edel Grass untuk memasang rumput sintetis, dan memberi arahan perawatan pada petugas di sana.
Seperti saat Oufiq hendak bertanya mengenai perawatan rumput berdasarkan waktu pemakaian lapangan. Pertanyaan itu sempat ingin dilontarkannya, tetapi tak berhasil karena keterbatasan bahasa.
Saat ini, Pieter dan Martin telah bertolak menuju Belanda. Jika ada pertanyaan menyusul, kata Oufiq, maka ia akan meminta bantuan rekannya untuk mengirim pertanyaan melalui e-mail.
Oufiq mengaku lebih banyak mengetahui cara merawat rumput itu dari pengalamannya selama sebulan sejak rumput itu terpasang Juni silam. Ia pun mempelajari beberapa teknik merawat melalui situs video Youtube.
Kepergian kedua perwakilan Edel Grass itu tak hanya menyisakan pertanyaan bagi petugas perawatan. Mereka juga bingung karena kontraktor meninggalkan banyak perlengkapan lapangan yang belum terpasang.
“Masih banyak alat dari Belanda yang belum kami ketahui fungsinya,” ujar Oufiq.
Oufiq dan sejumlah petugas lain diberikan sebuah mesin traktor. Alat itu dilengkapi dengan dua buah sapu lapangan dan sebuah karpet karet.
Editor | : | |
Sumber | : | Harian BOLA |
Komentar