Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

RETRO: El Loco Dominasi Top Scorer

By Caesar Sardi - Kamis, 30 Juli 2015 | 13:00 WIB
Cristian Gonzales (Persik), tak tersaingi di daftar top scorer.
Dok. BOLA
Cristian Gonzales (Persik), tak tersaingi di daftar top scorer.

Saat delapan tim berebut gelar juara, mahkota top scorer hampir pasti 100 persen digenggam striker Persik, Cristian Gonzales. Dengan torehan 31 gol, posisi pemain yang dijuluki El Loco itu hampir tak terkejar pemain lain.

Maklum, pesaing terdekat bomber Persiwa, Sunday Seah, baru mengemas 16 gol. Bendera putih pun sudah dikibarkan para pesaing.

“Bukan karena merasa tak percaya pada kemampuan sendiri. Tetapi, realistis saja. Di fase 8 besar yang sangat tinggi tingkat persaingannya, sangat sulit menambah gol,” ujar Seah.

Ini gelar ketiga yang digenggam pemain asal Uruguay itu sejak 2005 dan 2006. Sebuah prestasi yang bakal sulit diukir siapa pun pada musim-musim mendatang.

“Saya tak mau mendahului kehendak Tuhan. Sebelum Piala itu saya pegang, saya tak mau disebut top scorer. Siapa tahu rival di bawah saya tampil luar biasa dan Tuhan menghendaki dia jadi top scorer,” ucap suami Eva Siregar ini merendah.

Namun, Cristian bisa bernapas lega sekarang. Minimal satu tugas pribadi telah ia selesaikan, berikutnya tinggal mengantar Persik kembali merengkuh gelar kampiun LI 2007. Apalagi ini tugas tak ringan karena persaingan sangat ketat.

Dominasi Asing

Begitu digdayanya Cristian di perburuan pencetak gol terbanyak tak lepas dari bergugurannya pesaing karena aneka persoalan. Sebut saja Boaz Solossa, yang dihantam cedera engkel berat saat mengikuti persiapan timnas menjelang Piala Asia 2007.

Padahal, striker Persipura tersebut sepanjang putaran pertama babak reguler memimpin daftar pencetak gol dengan mengemas 13 gol. “Ini namanya belum jodoh. Musim depan saya akan menebusnya,” kata Boaz.

Tak terkecuali Franco Hitta. Striker asal Argentina yang sempat menempel ketat Cristian di putaran pertama dengan 11 gol itu harus keluar dari peta persaingan karena dipecat klubnya, Persema, lantaran kasus indisipliner.

Keberhasilan Cristian tersebut sekaligus menegaskan dominasi striker asing. Praktis, selain Ilham Jayakesuma (2002 dan 2004) serta Bambang Pamungkas (2000), tak ada lagi bomber-bomber lokal menyabet gelar sepatu emas.

“Hal ini tak lepas dari kebijakan PSSI menetapkan kuota lima pemain asing di masing-masing klub. Hampir bisa dibilang jarang lini depan diisi striker-striker lokal. Ini harus dicermati ke depan karena ini amat erat kaitannya dengan timnas,” sentil Benny Dollo, arsitek Persita yang disebut-sebut bakal naik pangkat menjadi pelatih timnas.

Fenomena ini juga dicermati mesin-mesin gol lokal. “Di satu sisi memang mengenaskan. Namun, ada juga hikmahnya. Kami para pemain lokal kian termotivasi untuk tampil lebih trengginas,” kata Aliyudin, striker Persija.

(Penulis: Ario Yosia/Gatot Susetyo)


Editor : Caesar Sardi
Sumber : BOLA Edisi No. 1.792, Selasa 15 Januari 2008


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X