an, Barcelona menyapa dunia dengan atraksi Dream Team bersama pelatih Johan Cruyff. Kini, dua tokoh pilar itu berada di balik perjalanan Valencia. Setelah Ronald Koeman, hadir Jose Mari Bakero sebagai asisten.
Bakero, pria kelahiran 11 Februari 1963, adalah mantan striker yang bertukar posisi menjadi gelandang serang. Selama 9 musim di Camp Nou, ia turut berperan memberikan total 13 gelar pada Barcelona. Sebagai kapten, di sinilah ia bahu-membahu bersama Koeman, sang palang pintu.
Sebelumnya, Bakero muda ikut berperan atas dua gelar Primera Division milik Real Sociedad (1980/81 dan 1981/82). Terutama pada gelar terakhir, di mana ia tampil sebanyak 27 pertandingan meski belum genap berusia 20 tahun.
Bakero memiliki mental juara. Itukah penilaian Koeman saat meminta manajemen Valencia mendatangkan mantan rekannya itu?
Komunikasi yang berjalan lancar antara pelatih dan asisten serta kesamaan memiliki semangat pemenang adalah barang langka di Valencia. Setidaknya itu anggapan beberapa skuad El Che pasca-pemecatan entrenador Quique Flores.
Benarkah duet Koeman dan Bakero plus Tony Bruins Slot, yang diboyong dari Belanda, menjadi solusi Valencia mengatasi krisis ambisi dan kepercayaan diri?
Pengalaman Bakero menjadi asisten pelatih Llorenc Serra Ferrer dan Louis van Gaal di Barcelona serta melatih Malaga dan Real Sociedad adalah modal menemani Koeman mengembalikan Valencia ke jalur menuju tahta La Liga. Sayang, tak ada kesuksesan yang berkesan selama Bakero menjadi pelatih.
Bagaimana hasil kerja dua pilar Dream Team era Johan Cruyff itu di Mestalla? Pada pertengahan Mei 2008 ada jawabannya.
(Penulis: Weshley Hutagalung)
Editor | : | Caesar Sardi |
Sumber | : | BOLA Edisi No. 1.773, Jumat 9 November 2007 |
Komentar