Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2015 akan segera bergulir. Para pebulu tangkis kelas dunia siap berlomba untuk meraih gelar bergengsi pada turnamen yang akan berlangsung di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 10-16 Agustus.
Kejuaran Dunia tahun ini merupakan penyelenggaraan yang ke-22. Kejuaraan Dunia pertama digelar pada 1977. Kala itu, Malmo, Swedia, didapuk sebagai tuan rumah.
Awalnya, kejuaraan ini diselenggarakan tiga tahun sekali. Sejak 1985, Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) mengubahnya menjadi dua tahun sekali.
Kemudian sejak 2005, penyelenggaraan diubah lagi menjadi setahun sekali, kecuali berbarengan dengan tahun penyelenggaraan Olimpiade. Perubahan ini bertujuan memberi peluang yang lebih besar bagi para pemain untuk menjadi juara dunia.
Tahun ini merupakan kali ketiga Indonesia bertindak sebagai tuan rumah, setelah 1980 dan 1989. Indonesia menjadi penyelenggara tersering kedua setelah Denmark yang sudah empat kali menjadi tuan rumah, termasuk tahun lalu di Kopenhagen.
Kali pertama menjadi tuan rumah pada 1980, bulu tangkis nasional sedang berada dalam masa keemasannya. Indonesia sukses menjadi juara pada empat nomor sekaligus, yaitu tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, dan ganda campuran.
Selang sembilan tahun kemudian, Indonesia kembali ditunjuk sebagai tuan rumah. Kali ini Indonesia gagal meraih gelar dan hanya mendaptkan medali perak dan perunggu dari nomor tunggal putra, serta medali perunggu dari nomor ganda campuran.
Setelah 26 tahun berlalu, Indonesia kembali mendapat kesempatan menjadi tuan rumah. Segala persiapan sudah dilakukan demi kembali meraih prestasi tertinggi.
"Pastinya kami ingin menjadi juara. Apalagi kami belum pernah juara (dunia) di Indonesia, dan kami akan tampil di depan publik sendiri," kata Hendra Setiawan, Juara Dunia 2013 bersama Mohammad Ahsan.
Ikuti perkembangan berita ini dalam liputan khusus:
Editor | : | Nugyasa Laksamana |
Sumber | : |
Komentar