16, 15-21, 18-21 dari Zhang Nan/Zhao Yunlei (Tiongkok), Sabtu (6/6/2015).
Dalam sesi wawancara seusai pertandingan, Tontowi dan Liliyana menyatakan bahwa mereka lengah di gim ketiga. Itulah yang menjadi salah satu faktor utama kekalahan mereka dari Tiongkok.
"Saya sempat yakin bisa meraih poin setelah menang di gim pertama. Tapi mereka menerapkan strategi berbeda di gim kedua. Untuk gim ketiga, kami lengah di poin-poin penting," kata Liliyana.
"Kami sudah menerapkan strategi dengan baik di gim pertama. Tapi saya akui kami lengah di gim ketiga sehingga mereka bisa mencuri poin," sambung Tontowi.
Liliyana juga mengakui bahwa dia dan Tontowi banyak melakukan kesalahan sendiri. Akibatnya, pasangan Tiongkok menjadi lebih percaya diri.
Meski gugur di semifinal, pelatih nasional ganda campuran, Richard Mainaky, tetap memberikan apresiasi tinggi terhadap Tontowi/Liliyana. Ia akan menjadikan penampilan kali ini sebagai bahan evaluasi menuju Kejuaraan Dunia 2015 di Jakarta, 10-16 Agustus.
"Saya melihat ini proses yang baik. Hasil ini menjadi bagian dari persiapan menuju Kejuaraan Dunia. Kami akan melakukan evaluasi dan mempersiapkan diri lebih baik lagi," jelas sang pelatih.
Hasil ini membuat rekor pertemuan Tontowi/Liliyana dengan Zhang/Zhao menjadi 5-10. Tontowi/Liliyana terakhir kali menang atas Zhang/Zhao di final All England 2014. Ketika itu, Tontowi/Liliyana menang 21-13, 21-17.
Editor | : | Tulus Muliawan |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar