JUARA,net – Dari beberapa pasangan papan atas ganda campuran dunia, Zhang Nan/Zhao Yunlei bisa disebut sebagai yang paling stabil. Merangkak dari bawah, kini mereka menjadi nomor satu dunia, dan sudah bertahan hampir dua tahun.
Prestasi mereka di lapangan seiring dengan kisah percintaan mereka. Zhang/Zhao juga merupakan pasangan di luar lapangan.
Zhao yang lahir pada 25 Agustus 1986 mulai berlatih bulu tangkis ketika berusia sembilan tahun. Zhang yang lahir pada 1 Maret 1990 juga mulai berlatih di usia yang sama.
Pada September 2008, Zhao akhirnya masuk tim nasional Tiongkok. Setahun kemudian, tepatnya pada akhir 2009, Zhang menyusul masuk timnas.
Pada China Terbuka 2009, mereka dipasangkan, tetapi hanya untuk sementara. Hasilnya, mereka berhasil masuk empat besar setelah kalah walk out dari pasangan Tiongkok lainnya, Zheng Bo/Ma Jin.
"Dipasangkan untuk kali pertama, saya merasa nyaman," kata masing-masing pemain dalam wawancara dengan sina. Namun, ketika itu mereka belum ditetapkan sebagai pasangan permanen.
Semua berubah pada 2010. Gagal bersinarnya pasangan Chai Biao/Zhao Yunlei dan Zhang Nan/Tian Qing, membuat tim pelatih Tiongkok mengambil keputusan baru. Zhang dan Zhao dipasangkan saat All England 2010. Hasilnya, mereka keluar sebagai juara dengan mengalahkan Nova Widianto/Liliyana Natsir (Indonesia) di final.
Kemenangan tersebut jadi pondasi penting terbentuknya pasangan ini. "JIka tidak menang (di All England), saya dan dia tidak akan jadi pasangan tetap," kata Zhao.
Di luar lapangan, dua pemain ini punya karakter yang berbeda. Zhang yang lahir di Beijing memiliki sifat tertutup atau introvert dan jarang berbicara. Zhang selalu ceria dengan pembawaan lebih santai. Namun, perbedaan itu justru membuat mereka semakin solid di lapangan.
Baca jua:
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | SPORT.SINA.COM |
Komentar