Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Zhang Nan/Zhao Yunlei, Prestasi, dan Kisah Cinta

By Pipit Puspita Rini - Senin, 3 Agustus 2015 | 19:45 WIB
Pasangan ganda campuran asal Tiongkok, Zhang Nan/Zhao Yunlei, berpose dengan trofi Superseries Finals yang didapat setelah mengalahkan Liu Cheng/Bao Yixin (Tiongkok) pada laga final di  Hamdan Sports Complex, Dubai, 21 Desember 2014.
WARREN LITTLE/GETTY IMAGES
Pasangan ganda campuran asal Tiongkok, Zhang Nan/Zhao Yunlei, berpose dengan trofi Superseries Finals yang didapat setelah mengalahkan Liu Cheng/Bao Yixin (Tiongkok) pada laga final di Hamdan Sports Complex, Dubai, 21 Desember 2014.

JUARA,net – Dari beberapa pasangan papan atas ganda campuran dunia, Zhang Nan/Zhao Yunlei bisa disebut sebagai yang paling stabil. Merangkak dari bawah, kini mereka menjadi nomor satu dunia, dan sudah bertahan hampir dua tahun.

Prestasi mereka di lapangan seiring dengan kisah percintaan mereka. Zhang/Zhao juga merupakan pasangan di luar lapangan.

Zhao yang lahir pada 25 Agustus 1986 mulai berlatih bulu tangkis ketika berusia sembilan tahun. Zhang yang lahir pada 1 Maret 1990 juga mulai berlatih di usia yang sama.

Pada September 2008, Zhao akhirnya masuk tim nasional Tiongkok. Setahun kemudian, tepatnya pada akhir 2009, Zhang menyusul masuk timnas.

Pada China Terbuka 2009, mereka dipasangkan, tetapi hanya untuk sementara. Hasilnya, mereka berhasil masuk empat besar setelah kalah walk out dari pasangan Tiongkok lainnya, Zheng Bo/Ma Jin.

"Dipasangkan untuk kali pertama, saya merasa nyaman," kata masing-masing pemain dalam wawancara dengan sina. Namun, ketika itu mereka belum ditetapkan sebagai pasangan permanen.

Semua berubah pada 2010. Gagal bersinarnya pasangan Chai Biao/Zhao Yunlei dan Zhang Nan/Tian Qing, membuat tim pelatih Tiongkok mengambil keputusan baru. Zhang dan Zhao dipasangkan saat All England 2010. Hasilnya, mereka keluar sebagai juara dengan mengalahkan Nova Widianto/Liliyana Natsir (Indonesia) di final.

Kemenangan tersebut jadi pondasi penting terbentuknya pasangan ini. "JIka tidak menang (di All England), saya dan dia tidak akan jadi pasangan tetap," kata Zhao.

Di luar lapangan, dua pemain ini punya karakter yang berbeda. Zhang yang lahir di Beijing memiliki sifat tertutup atau introvert dan jarang berbicara. Zhang selalu ceria dengan pembawaan lebih santai. Namun, perbedaan itu justru membuat mereka semakin solid di lapangan.

Baca jua:


Editor : Pipit Puspita Rini
Sumber : SPORT.SINA.COM


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X