cita menyambut final Liga Champion.
Sebab, tim favoritnya Juventus bermain di laga final lawan raksasa Spanyol, Barcelona. Sudah bisa ditebak kalau Samsul mendukung Juve sebagai juaranya. Tapi penyerang 30 tahun ini tidak fanatis buta.
Artinya, dia yakin tim Zebra bisa jadi juara karena punya kelebihan.
"Juve sekarang tim yang kompak. Karena sejak dua atau bahkan tiga musim lalu komposisi pemainnya tidak banyak berubah. Jadi secara permainan lebih matang," kata dia.
Namun, mantan pemain Persela Lamongan ini paham kalau lawannya bukan tim enteng.
"Seberat apapun lawannya hati saya yakin Juve menang," katanya kemudian tertawa.
Semula Samsul berencana menyaksikan laga final itu bersama Juventini di Malang. Namun rencana itu batal karena Sabtu (6/6) pagi dia haruz terbang ke Jakarta untuk menghadiri pertandingan persahabatan bersama sebuah apparel yang mengontraknya sebagai brand ambassador.
"Terpaksa saya nonton di hotel Jakarta kayaknya. Karena Minggu pagi saya harus segera kembali ke Malang," imbuh dia.
Dalam perjalanan Juve menuju final, ada cerita menarik yang dialami Samsul. Tepatnya saat pertandingan semifinal kedua antara Juve melawan Real Madrid.
Dia mendapatkan banyak tantangan taruhan dari fans Real Madrid di Bojonegoro (daerah asalnya). Taruhannya bukan skor, tapi siapa yang lolos ke final.
"Juventini Bojonegoro saya suruh kumpulkan semua taruhannya. Ternyata hasilnya seri dan Juve ke final. Tapi uangnya tidak saya ambil. Saya kasihkan mereka," kata dia.
Kini saat final, Samsul pun mendapatkan tantangan taruhan lagi. Tapi dia tetap tidak mau menerima uang taruhan itu jika menang.
Editor | : | Iwan Setiawan |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar