Pada satu sisi, harga tinggi yang dipasang Roma buat Alessio Romagnoli mencerminkan keinginan klub menjaga produk akademi mereka.
Roma pimpinan Presiden James Pallotta banyak dikritik karena lebih doyan memboyong pemain asing ketimbang memberdayakan alumni akademi sendiri. Transfer Andrea Bertolacci ke Milan ialah contoh teraktual kerelaan Roma melepas pemain muda hasil polesan tim junior.
“Jika bertugas di Roma, saya tak akan menjual Romagnoli karena Anda tak perlu membeli bek tengah lagi dalam 10 tahun ke depan,” ujar eks pemain I Lupi, Nando Orsi, yang melihat sang bek sebagai investasi tepat bagi tim.
Namun, transfer Romagnoli di sisi lain diperlukan Roma demi mendatangkan pemasukan besar buat dana belanja pemain bintang. I Lupi terkenal pintar memanfaatkan ketertarikan klub peminat terhadap pemain muda mereka buat mengeruk keuntungan masif. Masih segar dalam ingatan saat Roma menjual Marquinhos ke PSG pada musim panas 2013. Ketika itu, sang bek tengah masih berusia 19 tahun dan dijual dengan harga 31,4 juta euro!
Nilai itu jelas profit raksasa mengingat Roma cuma merekrutnya seharga kurang dari delapan juta euro dari Corinthians setahun sebelumnya.
Marquinhos, pemain muda yang dijual mahal oleh Roma. (Getty Images)
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Calciomercato, Corriere dello Sport, Giallorossi.net |
Komentar