Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Keluarga Lebih Utama buat Romy Christanto

By Wisnu Nova Wistowo - Jumat, 31 Juli 2015 | 18:31 WIB
Romy Chandra bersama ketiga anaknya, Kamila, Kayla dan Karim.
Fernando Randy/BOLA
Romy Chandra bersama ketiga anaknya, Kamila, Kayla dan Karim.

Romy Christanto Chandra tak bisa jauh dari bola basket, tetapi keluarga, terutama tiga anak kembarnya, adalah perhatian utamanya saat ini. Dia tetap rutin bermain basket dan melatih sejumlah sekolah.

“Akan tetapi, untuk menjadi staf pelatih klub profesional dan harus ikut ke luar kota mengikuti kompetisi, rasanya tak bisa lagi,” kata Gepeng, sapaan karibnya.

Tiga anak kembarnya, Kamila, Kayla dan Karim, menjadi perhatiannya. Gepeng rutin mengantar jemput mereka ke sekolah dan kegiatan lainnya. “Istri saya bekerja,” katanya.

Gepeng masih dalam perjalanan ke rumah bersama anak-anaknya ketika Harian BOLA sampai di kediamannya yang asri di sebuah perumahan kawasan Rempoa, Jakarta Selatan. “Maaf, sebentar lagi saya tiba,” katanya kepada BOLA.

Tak lama dia tiba dengan dua putri dan satu putranya. “Beginilah tiga anak, selalu ramai,” katanya mengomentari ulah para buah hatinya.

Gerai apparel miliknya di sebuah mal juga sudah ditinggalkan. “Saya sekarang berdagang via online, bisa dikerjakan di rumah,” ujarnya.

Mengawasi perkembangan anak-anak membuat dia memutuskan berhenti menjadi asisten pelatih Pelita Jaya dua tahun lalu.

Hadiah Terindah

Tiga anak memang bagaikan hadiah ulang tahun terindah bagi Gepeng, tujuh tahun lalu. “Mereka lahir 7 Juli, sehari setelah ulang tahun saya. Tuhan memberi langsung tiga, lengkap putra dan putri,” katanya sambil tersenyum.

Forward yang pernah bergabung dengan Indonesia Muda, Aspac, dan Pelita Jaya ini pun kini banyak bersentuhan dengan anak-anak, sebagai pelatih bola basket. “Mungkin Tuhan tahu saya suka anak-anak, jadi kini disuruh bergaul dengan mereka terus,” katanya sambil tersenyum.

Dia pernah melatih sebuah sekolah bola basket, namun tak lagi diteruskan. Sekarang, sejumlah sekolah internasional berada di tangan kepelatihannya.

“Gampang-gampang susah melatih anak-anak, apalagi bule,” katanya sambil tertawa. Dia harus bisa meredam ego anak-anak tersebut dan mengarahkan mereka dalam bermain.

Untuk anaknya, Gepeng masih memberi kebebasan mereka berolah raga berbagai cabang, walau sang anak memiliki bakat bermain basket. Seperti terlihat siang itu, Karim, sang putra, sudah menunjukkan cara menembak cukup bagus. “Di sekolah dia bermain sepak bola,” ceritanya.

Gepeng seperti mengenang masa remajanya. Dia memainkan banyak cabang sebelum jatuh cinta kepada bola basket. Sempat bergabung dengan klub bulu tangkis Pelita Jaya, namun mundur karena merasa tak berkembang. “Tetapi, saya mendapat modal kelenturan,” tuturnya.

Di sekolah, dia pun juga bermain bola voli. “Karena tinggi badan saja, kalau ada pertandingan antarkelas pasti saya disuruh main,” kenangnya.

Bola basket baru dikenalnya saat masuk bangku SMA Ipeka Tomang, Jakarta. “Sekolah itu mengubah hidup saya. Kakak kelas dan rekan-rekan membuat saya jatuh cinta pada bola basket,” ujarnya.

Sampai kini, dia masih bermain bersama rekanrekan di lapangan basket almamaternya tersebut. “Saya dilatih, bahkan dibelikan sepatu basket oleh kakak kelas saya,” akunya.

Dasar berbakat besar, tak terlalu lama kemampuannya meningkat. Dia juga bergabung dengan klub Jakarta Utama. Pada 1993, dia merebut medali emas PON. Tahun yang sama, medali perunggu SEA Games Singapura bersama tim nasional menjadi miliknya.

“Tahun itu memang tim nasional sedang melakukan peremajaan. Selain saya, ada sejumlah pemain muda seperti M. Rifky dan Ali Budimansyah,” ceritanya.

Sejak itu dia menjadi langganan andalan tim nasional. Perunggu kembali didapatnya di Brunei Darussalam 1999, bahkan menorehkan sejarah perak pertama bagi Indonesia di SEA Games 2001 Malaysia.

“Saya termasuk beruntung bisa hidup dari basket, tetapi secara umum bola basket belum bisa dijadikan pegangan untuk hidup,” katanya.

Dia berharap bola basket Indonesia semakin maju dalam prestasi dan industri.

DATA DIRI

Nama: Romy Chrristanto Chandra

Lahir: Semarang, 6 Juli 1973

Istri: Warastuti

Anak: Kamila Rara Islami, Kayla Rara Imani, Abdul Karim Nara Ichsani (7 tahun)

 

PRESTASI DI AJANG INTERNASIONAL

1993-Perunggu SEA Games Singapura

1996-Juara Kejuaraan SEABA

1999-Perunggu SEA Games Brunei Darussalam

2001-Perak SEA Games Malaysia

2011-Perunggu SEA Games Jakarta

 

NASIONAL

1993- Emas PON bersama DKI Jakarta

1996-Juara Kobatama Lokal/Tanpa Pemain Asing (IM)

2000-Juara Kobatama (Aspac)

2001-Juara Kobatama (Aspac)

2002-Juara Kobatama (Aspac)

2003-Juara IBL (Aspac)

2005-Juara IBL (Aspac)

 

RIWAYAT KLUB

Jakarta Utama

1993-1999 Indonesia Muda

2000-2009 Aspac

2010-2012: Pelita Jaya

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor :
Sumber : Harian BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X