Menjelang pertemuan Community Shield 2015 pada Minggu (2/8), Manajer Chelsea, Jose Mourinho, kembali bikin bos calon lawan mereka, Arsenal, Arsene Wenger, naik pitam.
Kedua pria satu profesi ini kerap bersinggungan, baik di dalam maupun luar lapangan. Suasana panas antara Mou dan Wenger terjadi pada pertemuan EPL pada Oktober 2014 di mana keduanya terlihat bersitegang di pinggir lapangan.
Momen lain, Mourinho melabeli Wenger sebagai “spesialis gagal”. Baru-baru ini, komentar dari pelatih asal Portugal itu kembali bikin panas telinga Wenger.
Mourinho menyebut pengeluaran Arsenal beberapa tahun terakhir sangat besar dan menjurus pada upaya The Gunners membeli trofi.
“Jika Anda menjumlahkan pengeluaran klub-klub dalam tiga atau empat tahun terakhir, Anda akan terkejut. Silakan menjumlahkan nilai transfer Alexis Sanchez, Calum Chambers, Mathieu Debuchy, dan lain-lain,” kata Mou seperti dilansir The Guardian.
Mourinho sesungguhnya juga menyindir manajer lain, seperti Manuel Pellegrini (Man. City), Brendan Rodgers (Liverpool), dan Louis van Gaal (Man. United). Namun, Wenger merespons psy-war Mou secara cepat.
“Saya mendapat komentar berbeda. Ada yang menyebut saya pelit berbelanja, ada yang bilang saya terlalu banyak mengeluarkan uang. Saya biarkan hanya biarkan orang-orang berbicara,” kata Wenger, seperti dikutip Daily Mail.
Pernyataan siapa yang benar? Jika menghitung aktivitas transfer sejak Mourinho kembali ke Chelsea pada musim panas 2013, perinciannya sebagai berikut.
Apabila cuma menghitung pembelian pemain, Chelsea mengeluarkan dana lebih besar dari Arsenal, yakni hampir 234 juta pound. Arsenal “cuma” menghabiskan 143,9 juta pound sampai saat ini. Namun, jika menyertakan penjualan pemain, Chelsea mendapatkan pemasukkan lebih banyak dari Arsenal.
Dalam tiga tahun terakhir, termasuk bursa transfer musim panas 2015, Chelsea mendapat 194,5 juta pound pemasukkan. Arsenal? Hanya 53 juta pound.
Jika hasil penjualan dikurangi hasil pembelian pemain, kesimpulannya adalah Mourinho benar. Arsenal lebih boros dari Chelsea.
Editor | : | Theresia Simanjuntak |
Sumber | : | Harian BOLA edisi Rabu (29 Juli) |
Komentar