5 Hal dari Kemenangan Man City Atas Roma di ICC

Manchester City menang 5-4 adu penalti atas Roma setelah bermain 2-2 selama 90 menit di ajang International Champions Cup (ICC) pada Selasa (21/7/2015) WIB.

Raheem Sterling membuka skor sekaligus mencetak gol pada debutnya hanya tiga menit laga berselang sebelum Roma membalas lewat tembakan halilintar Miralem Pjanic (8'). Kelechi Iheanacho lalu mencetak gol pada menit ke-52 sebelum Roma membalas lewat tembakan bebas cantik Adam Ljajic (87'). Adu penalti berlangsung tegang dan diselesaikan oleh aksi kepahlawanan kiper Joe Hart yang menepis dua penalti Roma di antara mencetak sendiri tembakan 12 pasnya.

Berikut adalah lima hal yang bisa dipelajari dari laga di Melbourne Cricket Ground tersebut.

Juan Iturbe di Jalan Menuju Penebusan

Musim lalu berlangsung sulit bagi penyerang kidal Roma ini. Datang dengan banderol besar senilai 24 juta euro dari Hellas Verona, Iturbe gagal tampil dalam level yang diharapkan. Ia hanya mampu melesatkan dua gol dari 27 laga (17 start) di Serie A kendati salah satu gol tersebut datang kala melawan tim rival Lazio pada pekan-pekan penentuan Serie A. Sepanjang babak pertama melawan City, ia menjadi motor serangan Il Lupi dari sisi kanan. Musim depan besar kemungkinan jadi musim penentu bagi pemain yang pernah mendapat julukan "Lionel Messi baru" ini.

David Silva Berkelas

Beredar rumor bahwa Manchester City akan melenjadikan David Silva sebagai alat tukar demi mendatangkan Paul Pogba dari Juventus. Namun, penampilan gelandang serang elegan tersebut kontra Roma menunjukkan bahwa City masih sangat perlu jasanya. Ia adalah percikan dan menjadi detak jantung di lapangan tengah pasukan Manuel Pellegrini. Tanpanya, City tak bisa melakukan penetrasi berarti.

Roma Punya Masalah di Sektor Bek Sayap

Ashley Cole melakukan kesalahan fatal yang berujung ke gol kedua City sementara Maicon tak berbuat banyak di sektor bek sayap kanan. Bahkan ada sekali momen jelang akhir laga di mana bek asal Brasil ini memimpin serangan balik Roma dengan empat kawan membantunya, tapi sang pemain kebingungan dalam melepas bola akhir.

Sums up Cole’s time with Roma, really

— James Horncastle (@JamesHorncastle) July 21, 2015

Bagi pelatih yang kerap mendorong para full back-nya ke posisi lebih menyerang, hal ini pasti menjadi tamparan di muka Rudi Garcia. Bersama Lille ia punya Mathieu Debuchy sebagai bek sayap nan agresif. Di Roma sekarang ia tak mendapat kontribusi berarti dari Cole (34) dan Maicon (33) yang keduanya sudah memasuki usia senja. Tak heran apabila sang pelatih getol mencari bek sayap di jendela transfer ini.

Kelechi Iheanacho dan Para Pemain Muda City Unjuk Gigi

Seperti di Amerika Serikat awal musim kemarin, Kelechi Iheanacho (18) tampil trengginas memimpin barisan depan City. Pergerakannya luwes dan ia tampak menikmati setiap waktu bermain yang diberikan Pellegrini. Sang pemain memberi umpan bagi gol Sterling pada babak pertama. Pemuda asal Nigeria ini lalu memanfaatkan benar kesalahan Ashley Cole dan menaklukkan kiper Morgan De Sanctis lewat penyelesaian penuh percaya diri dalam situasi satu lawan satu kontra kiper veteran tersebut.

Terlebih lagi, City menurunkan banyak pemain muda dalam laga ini yang untuk sebagian besar pertandingan tidak terlihat grogi melawan nama-nama besar lawan mereka. Marcos Lopes dan James Horsfield pun tuntas melesatkan penalti mereka dengan rasa percaya diri tinggi. Sekarang menjadi pekerjaan rumah pelatih Manuel Pellegrini apakah ia akan berani memakai mereka dalam pertandingan sesungguhnya atau tidak.

Sterling Masih 50-50

Kendati mencetak gol pembuka pada laga melawan Roma, Raheem Sterling masih sulit menjauhkan diri dari kritik yang menyerangnya setelah ia pindah ke Manchester City dengan rekor transfer bagi seorang pemain asal Inggris. Setiap kesalahan akan diperbesar dan hal itu pun terjadi kala Sterling menginjak bola dan terjatuh pada babak pertama pertandingan.

Not sure if Steven Gerrard or Raheem Sterliing https://t.co/34p2a4q2cI

— Angry Di Maria (@angrydimaria) July 21, 2015