Seri balap MotoGP berlangsung tiap tahun. Seorang pebalap yang ikut bersaing di dalamnya harus punya modal fisik yang prima, tangguh, bisa berpikir cepat, tak kenal lelah, dan harus berani mengambil risiko.
Mungkin tak semua penggemar balap motor yang mengetahui pernak-pernik yang harus disiapkan seorang pebalap profesional. Banyak sekali elemen yang dibutuhkan bagi seorang pebalap agar bisa tampil kompetitif. Berikut ini 10 ada faktor penting bagi seorang pebalap MotoGP:
1. Otak
Para pebalap harus memiliki kemampuan korteks visual yang unggul, yaitu kemampuan yang bisa menafsirkan informasi seperti persepsi, gerak, dan jarak. Selain itu, bagian otak kecil pebalap sangat penting untuk menjalin koordinasi, selain menjaga keseimbangan dan presisi sepanjang balapan.
2. Mata
Hanya dalam sekejap mata, situasi di trek bisa berubah secara drastis. Karena itu, katup mata pebalap MotoGP harus bisa tetap terbuka dalam jangka waktu cukup lama. Bahkan, seorang para pebalap MotoGP konon bisa melakukan satu putaran penuh tanpa mengedip sekalipun.
3. Tinggi Badan
Para pebalap sepeda motor dan mobil umumnya relatif pendek, jarang yang sampai di atas 180 cm. Berat badan mereka juga harus terjaga. Dani Pedrosa punya tinggi badan 160 cm dan berat 51 kg, Marc Marquez tingginya 168 cm dan berat badan 59 kg, walau ada juga pebalap tinggi seperti Loris Baz (192 cm), tapi pebalap yang terlalu tinggi pasti punya masalah dengan setelan motor balapnya.
4. Jantung
Detak jantung manusia dalam kondisi normal adalah sekitar 70 detakan per menit, tetapi detak jantung pebalap MotoGP bisa mencapai 190 detak per menit ketika sedang melaju di trek. Valentino Rossi adalah salah satu pebalap yang jago mengontrol detak jantungnya (bermanfaat untuk menyimpan tenaga).
5. Hidrasi
Para pebalap MotoGP bisa kehilangan hingga 2 kg cairan tubuh bila balapan berlangsung dalam cuaca terpanas. Dehidrasi bisa mengakibatkan pebalap kehilangan koordinasi dan repons terhadap situasi melamban. Karena itulah, mereka butuh sistem ventilasi yang didesain khusus pada helm dan jaket untuk membatasi penguapan cairan tubuh. Pebalap membawa air minum dalam bajunya, yang disambungkan ke helm.
6. Baju Balap
Baju balap MotoGP terbuat dari bahan kanguru sebab ringan, fleksibel, dan lebih kuat ketimbang dari bahan kulit sapi. Beberapa bagiannya termasuk sistem pendingin untuk mengatur suhu tubuh dan kantung udara.
7. Cedera
Jumlah insiden dalam balapan MotoGP bisa mencapai 500 kali setahun. Cedera yang paling sering adalah tulang selangka patah atau bergeser.
8. Sepeda Motor
Pebalap F1 bisa duduk dalam mobilnya, tapi bagi seorang pebalap MotoGP, sepeda motor adalah bagian dari tubuh yang harus dia kendalikan. Tiap gerakan kecil pengendaranya bisa mengubah laju atau arah sepeda motor.
9. Jarak Tempuh
Rata-rata jarak yang ditempuh dalam tiap balapan adalah antara 112-120 kilometer, tapi secara keseluruhan bisa sampai 350 kilometer karena ada sesi latihan dan kualifikasi. Dalam setahun, seorang pebalap telah menempuh jarak lebih dari 6000 kilometer (sekitar enam kali jarak Jakarta-Surabaya).
10. Bayaran
Bayaran untuk seorang pebalap MotoGP sangat tinggi mengingat tingkat kesulitan serta risikonya. Pebalap MotoGP terkaya adalah Valentino Rossi. Menurut daftar atlet terkaya versi The Richest 2014, Rossi berpenghasilan Rp281,3 miliar setahun.
Editor | : | Suryo Wahono |
Sumber | : | BA |
Komentar