Manchester United menikung Arsenal untuk mendapatkan jasa salah satu gelandang bertahan paling brilian di Premier League. Morgan Schneiderlin (25) akan menjadi pilar baru lapangan tengah Setan Merah. Mari kita mengenal lebih dekat pemain asal Prancis tersebut.
Schneiderlin lahir di Obernai, Prancis, pada 8 November 1989. Ia kemudian pindah dari kota di ujung timur Prancis tersebut untuk mengenyam pendidikan di akademi sepak bola Strasbourg.
Sekolah sepak bola klub asal Alsace tersebut pernah menelurkan nama-nama tenar sepak bola Prancis, antara lain Frank Leboeuf, Youri Djorkaeff, Olivier Dacourt, dan Mark Keller. Beberapa pemain asing terkenal yang pernah memperkuat tim senior Strasbourg antara lain Jose Luis Chilavert (Paraguay) dan Aleksandr Mostovoi (Rusia).
Southampton kemudian merekrut Schneiderlin pada Juni 2008. Walau masih berstatus sebagai anggota tim U-19 Prancis ketika itu, sang pemain sadar bahwa ia akan dapat kesempatan bermain di St. Mary's. "Di sini, Anda bakal bisa turun jika kemampuan Anda mumpuni. Seorang pemain tak perlu menunggu hingga mencapai umur tertentu," tuturnya ketika itu.
Benar saja, Schneiderlin langsung melahap 30 laga di Championship 2008-09. Ia juga tetap bertahan di Saints kala mereka memasuki fase-fase terburuk sepanjang sejarah ketika klub mengalami kelelehan finansial dan terpaksa terdampar ke League One musim berikutnya.
Bermain di kasta ketiga sepak bola Inggris memacu sang gelandang. Ia menjadi salah satu bintang klub dalam perjalanan menuju puncak League One. Pada tahun sama, ia juga menjadi bintang bagi tim U-21 Prancis di kompetisi usia muda bergengsi, Turnamen Toulon.
Schneiderlin bahkan pernah membuat repot Manchester United kala Saints menghadapi Setan Merah di laga Piala FA pada Januari 2011. Ia tak grogi bertarung di lapangan tengah kontra Anderson dan Paul Scholes. Ketika itu, Setan Merah hanya menang 2-1 lewat gol Michael Owen dan Javier Hernandez setelah tertinggal lebih dulu.
Setelah itu, pamor sang pemain terus naik. Ia pernah beroperasi di sisi gelandang kanan dan bahkan sebagai second striker pada musim berikutnya. Ia turut berperan besar dalam kemenangan 4-0 atas Coventry pada akhir April yang memastikan Saints kembali ke Premier League.
Akan tetapi, sang gelandang baru benar-benar naik pamor di kompetisi teratas Inggris itu. Ia menyelesaikan 2012-13 sebagai gelandang dengan jumlah tekel dan intersep terbanyak di Premier League. Salah satu laga terbaiknya adalah kala Saints bermain 2-2 lawan Chelsea di Stamford Bridge pada Januari 2013.
Schneiderlin tampil penuh energi dan agresif setiap kali membela panji Saints.
Musim berikutnya pun ia kembali tampil solid sehingga membujuk pelatih timnas Prancis, Didier Deschamps untuk membawanya ke Piala Dunia 2014 walau sang pemain baru masuk skuat setelah Franck Ribery dan Clement Grenier cedera. Ia hanya turun 90 menit di Brasil, yakni laga terakhir grup melawan Ekuador, saat Prancis sudah lolos.
Sebenarnya, sang pemain sempat mengalami awal buruk pada musim 2014-15. Ia mengutarakan keinginan pergi di saat banyak rekan setimnya seperti Adam Lallana, Rickie Lambert, dan Dejan Lovren hengkang. Namun, klub mencegah dan situasi sampai memburuk hingga ia bahkan berkicau lewat twitter: "6 tahun perjalanan indah HANCUR hanya dalam waktu 1 jam!!!"
Akan tetapi, setelah sempat absen pada awal-awal musim, ia kembali jadi bagian utama Saints. Bahkan, sejak pertama naik kasta tiga tahun lalu, ia menjadi gelandang dengan jumlah intersep (270) dan tekel (274) paling banyak di Premier League.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : |
Komentar