Manajer Sunderland menangis bahagia saat timnya menahan imbang Arsenal di laga penentuan nasib. Dick Advocaat sukses menyelamatkan Tim Kucing Hitam dari degradasi, tapi dia harus memutuskan masa depannya pekan depan.
Salah satu pelatih hebat dari Belanda itu menitikkan air mata kebahagiaan setelah bermain imbang tanpa gol di Stadion Emirates, yang memastikan tim asuhannya bertahan di Premier League. Kini tinggal dua tim yang masih berebut aman, yaitu Newcastle United dan Hull City.
Kontrak Advocaat hanya sampai akhir musim saat dia mengambil alih dari klub dari Gus Poyet, yang dipecat pada Maret lalu.
"Saya harus berpikir tentang segala sesuatu," katanya ketika ditanya tentang kemungkinan masa depannya.
Advocaat menyisakan satu pertandingan bersama Sunderland, yaitu melawan Chelsea hari Minggu besok, tapi dia belum mau mengungkap apakah akan membuat komitmen lanjutan.
Kendati begitu, mantan pelatih Belanda itu mengungkap bahwa jika pergi dari Sunderland sekarang, itu akan menjadi pekerjaan terakhirnya sebagai manajer, sama halnya jika dia menetap di di Wearside.
"Saya akan memberikan jawaban pekan depan. Jika Anda tidak keberatan, saya ingin menyimpannya untuk diri sendiri (dulu)," kata pelatih berusia 67 tahun itu.
An emotional Dick Advocaat reflects on #SAFC's survival - http://t.co/M0nyudTnzc pic.twitter.com/EelGSbBJjp
— Sunderland AFC (@SunderlandAFC) May 21, 2015
Editor | : | Suryo Wahono |
Sumber | : | BBC |
Komentar