Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sama-Sama Berebut Kemenangan Tanpa Bintang

By Jalu Wisnu Wirajati - Selasa, 14 Juli 2015 | 05:14 WIB
Tim Piala Davis Indonesia (kiri) melawan Pakistan.
Eko Widodo/BOLA
Tim Piala Davis Indonesia (kiri) melawan Pakistan.

Tim Piala Davis Indonesia dan Pakistan sama-sama tak diperkuat petenis utama pada semifinal Piala Davis Piala Davis Grup II Asia/Oseania, 14-16 Juli di lapangan hardcourt Gelora Bung Karno, Jakarta.

Christopher Rungkat tidak bermain karena cedera pinggang-perut. Christo juara usai juara futures di Thailand.

"Saya masih cedera. Dokter menyarankan saya beristirahat 2 pekan," ucap Christo. "Namun, semestinya kita bisa memetik kemenangan dari Pakistan," ucap Cristo.

Kapten tak bermain Indonesia, Roy Therik, akan melihat kondisi terakhir Christo. "Peluang kami 50-50 sebab Pakistan juga tanpa pemain utamanya," ucap Roy.

Sementara di kubu lawan, Pakistan tak diperkuat Aisam Qureshi yang cedera lutut di Wimbledon. Dia cedera pada ronde kedua ganda putra Wimbledon.

Berpasangan dengan Gilles Muller (Luksemburg), Aisam kalah 7-6 (9) 6-7 (4) 4-6 4-6 dari pasangan Prancis unggulan 10, Pierre-Hugues Herbert/Nicolas Mahut. "Saya akan melanjutkan terapi di London. Udara dan lapangan di Indonesia mungkin malah memperburuk saya," ucap Aisam kepada The Express Tribune.

Kapten Pakistan, Hamed Ul-Haq membenarkan itu saat jumpa pers, Minggu (12/7) di Jakarta. "Kami hanya membawa tiga petenis. Aisham absen karena cedera lutut," kata Hamed. "Jika kekurangan pemain, saya masih bisa bermain," seloroh Hamed, petenis Pakistan saat menang 4-1 atas Indonesia pada tahun 1981.

Dalam sejarah, Indonesia sudah 3 kali bertemu Pakistan dan menang 2-1. Meskipun dimainkan pada pagi menjelang siang, Pakistan mengaku tak gentar.

"Kami berlatih di lapangan yang lebih panas daripada di Indonesia. Bermain di lapangan keras juga akan memudahkan kami," ucap Hamed, optimistis. "Kami akan menang dan melenggang ke final."

Pertandingan Indonesia lawan Pakistan dimajukan karena bertepatan dengan Idul Fitri. "Kami sudah siap. Kami dua bulan mempersiapkan gelaran ini," ucap Goenawan Soetikno, wakil sekjen PP Pelti.

Rekor Indonesia vs Pakistan 2-1
- 28-30 Nov 1975 di Karachi, Pakistan 1-4 (Saeed Meer vs Gondo Widjojo 2-6 12-10 9-7 6-2; Mohammed Khan vs Atet Wijono 1-6 4-6 4-6; Altaf Hussain/Meer vs Widjojo/Wijono 2-6 5-7 9-11; Meer vs Wijono 6-3 2-6 3-6 6-3 4-6; Khan vs Widjojo 7-9 1-6.
- 13-15 Feb 1981 di Jakarta 3-0 (Atet Wijono vs Islam Ul-Haq  6-1 6-2 6-0; Yustedjo Tarik vs Saeed Meer 6-2 6-1 8-10 15-13; Gondo Widjojo/Atet Wijono Nadir Ali-Khan/Altaf Hussain 4-6 6-2 6-4 6-1.
- 2-4 Mar 1984, Rawalpindi, Pakistan 4-1 (Hamed Ul-Haq vs Suharyadi 3-6 7-9 6-4 6-1 7-5; Islam Ul-Haq vs Tintus Arianto Wibowo 6-3 8-6 6-1; Nasir Munir-Ahmed/Islam Ul-Haq vs Wailan Walalangi/Ludi Wijono 6-3 4-6 3-6 2-6; Islam Ul-Haq vs Suharyadi 3-6 8-6 7-5 8-6; Rashid Malik vs Ludi Wijono 6-2 6-2.


Editor : Eko Widodo
Sumber : juara.net


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X