Sebagai pemain, Evan Dimas Darmono mengaku tengah berada di persimpangan jalan setelah kompetisi di Tanah Air tak berjalan akibat kisruh PSSI-Kemenpora. Tawaran untuk melakukan tes di Jepang usai memperkuat timnas U-23 di SEA Games sempat menggodanya.
Namun, dengan alasan masih terikat kontrak bersama Persebaya Surabaya, eks kapten timnas U-19 itu untuk sementara mengubur impiannya bermain di luar negeri. Di saat tengah diliputi kegalauan, Nabil Husain, bos Pusam Borneo FC, mengajaknya bermain di Liga Ramadan (LR) bersama Nahusam FC, tim bentukan Nabil.
Mengapa Evan mau menerima tawaran tampil di LR? Apa harapannya terkait kisruh sepak bola nasional. Pemain masa depan Merah-Putih tersebut mengutarakan isi hatinya kepada kontributor Harian BOLA, Abdi Satria, di Makassar, Rabu (8/7).
Kenapa Anda mau menerima tawaran tampil di Liga Ramadan (LR) 2015?
Saya biasanya menolak tawaran bermain tarkam. Tapi, kali ini kondisinya lain. Selain tidak ada kompetisi, saya lihat LR adalah ajang yang pas untuk menjaga kondisi karena diikuti pemainpemain bintang LSI. Makanya ketika Bang Hamka Hamzah dan Bang Nabil mengajak ke Makassar, saya langsung menerimanya. Waktu mereka menelepon, saya baru tiba dari Singapura.
Ada alasan spesifik lain?
Bagi saya, bermain bersama Nahusam FC adalah kesempatan langka.Kapan lagi bisa bermain satu tim dengan pemain senior seperti Hamka, Zulkilfli Syukur, Rizky Pellu, Diego Michels, Jajang Mulyana dan lain-lain? Meski levelnya klub amatir, bagi saya tidak masalah. Dalam kondisi persepakbolaan seperti ini, sebagai pemain muda, saya butuh kebersamaan dalam tim untuk berbagi pengalaman, terutama dengan para senior.
Layaknya turnamen tarkam di mana tidak ada jaminan keamanan buat pemain saat bertanding, apakah Anda tidak khawatir?
Sebenarnya ada juga rasa khawatir saat pertama kali tampil. Tapi, Alhamdulillah lancar.
Bagaimana sambutan publik Makassar?
Ternyata publik sepak bola Makassar sangat ramah. Saya pun akhirnya kewalahan melayani permintaan foto bersama usai pertandingan (sambil tertawa).
Lalu, apa target Anda bersama Nahusam FC di LR 2015?
Sebagai pemain, saya tentu ingin membawa tim juara, apa pun levelnya.
Kembali ke kompetisi resmi, apa yang Anda rasakan setelah LSI 2015 dihentikan?
Bingunglah. Sebagai pemain, kompetisi adalah segalanya buat kami. Selain untuk mengasah kemampuan, saya tidak munafik butuh uang untuk orang tua dan keluarga. Jadi pesepak bola adalah status dan kebanggaan kami sebagai pemain.
Bukankah Anda mendapat tawaran ikut tes di J-League?
Secara pribadi, saya ingin sekali bermain di luar negeri. Tapi, saya harus menghormati kontrak empat tahun di Persebaya. Secara lisan, saya pernah bicara dengan Pak Gede Widiade (CEO Persebaya) soal kemungkinan itu (tes di Jepang). Tapi, beliau minta saya bersabar dulu. Saya terserah manajemen saja karena saat ini saya adalah pemain Persebaya.
Terakhir, Anda masih rutin menjalin komunikasi dengan rekanrekan eks timnas U-19?
Tentu saja. Kami sudah seperti saudara. Biasanya kalau ada perkembangan terbaru kami saling memberi informasi.
Editor | : | Bolanews |
Sumber | : | Harian BOLA (Abdi Satria) |
Komentar